
MEMOonline.co.id, Lumajang -Sejumlah elemen masyarakat terlibat dalam kegiatan tanam masal di kawasan perhutani petak 29 a Resort Pemangku Hutan (RPH) Ranuyoso Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Klakah, masuk Desa / Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Sabtu (26/12/2020).
Perhutani, kian mengoptimalkan kegiatan serupa dari waktu sebelumnya, dalam upaya menyelamatkan sumber mata air untuk kelangsungan hidup masyarakat dalam jangka panjang.
Hadir saat itu, Jajaran Forkopimka Ranuyoso (Kapolsek - Danramil - Camat), Wakil Kepala Administratur Perhutani Lumajang Marhaendro Bagyo Sungkowo, Asisten Perhutani BKPH Klakah Sugiarto Aries Soebagio, anggota Pordarwis Desa Ranuyoso, tokoh masyatakat setempat, berikut stake holder terkait.
"Selama ini, semakin tahun sumber mata air semakin turun. Itu yang perlu disikapi dengan penanaman yaitu dilandasi dengan kesadaran masyarakat, bahwa dengan kegiatan ini akan menambah nilai manfaat," kata Marhaendro.
Imbuh dia, jenis pohon yang ditanam kala itu terdiri dari tanaman / pohon yang berbuah . Hal itu ditujukan selain menjaga kelestarian alam, akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Sekitar 500 pohon yang kita tanam di sini dan selebihnya itu masih ribuan pohon. Terutama untuk wilayah - wilayah di sekitar hutan lindung ini tanaman buah-buahan supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," imbuhnya.
Diwaktu yang sama, Lancar Budi Utomo tokoh masyarakat setempat turut mengutarakan keprihatinannya akan kurangnya kecukupan mata air di Lumajang utara.
"Di Lumajang utara ini keterbatasan air luar biasa, kasihan. Makanya kami berinisiatif melakukan hal ini," ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai anggota dewan itu juga meminta, agar pihak yang berkaitan dengan pengelolaan air agar berkoordinasi dengan Perhutani. Mengingat salah satu sumber pengadaan air di wilayah tersebut, berada di kawasan hutan.
Selebihnya, kedepan mengingat dari viewnya yang dinilai bagus dan alami. Pihaknya bersama rekan - rekan pokdarwis ( Kelompok Sadar Wisata ), secara perlahan akan membuat wahana wisaya, disamping merawat kelestarian alam, juga menunjang sektor perekonomian.
"Secara bertahap, di tahun 2021 ini meski tidak 100%, minimal fasilitas sudah sebagian tertata," tukasnya.(Her/red)