Pembangunan Kontruksi Fisik Pasar Candipuro Lumajang Tuai Polemik

Foto: Lokasi pembangunan kontruksi fisik Pasar Candipuro Lumajang
1128
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Pembangunan kontruksi fisik pasar rakyat di Candipuro Lumajang Jawa Timur, sumber pendanaan APBN tahun anggaran 2020 - 2021 senilai Rp. 2.795.000.000, menuai polemik dengan pedagang yang menempati.

Pasalnya, penempatan kembali pasca pembangunan, dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Ada pedagang yang mengaku lokasinya berpindah, hingga diduga ada oknum yang bermain, berikut suara sumbang akan transaksi jual beli bedak, muncul kepermukaan.

Salah satu sumber menyampaikan pada media ini, jika diwaktu sebelumnya, ia bersama - sama dengan pedadagang yang lain, menggelar pertemuan di saksikan oleh Jajaran Forkopimka setempat, dihadiri oleh dinas terkait.

Pemindahan lokasi tempatnya berdagang nantinya, dinilai tidak menguntungkan. Karena, lokasi dadang (bedak) yang mulanya di depan, setelah itu akan dipindahkan ke belakang.

"Pas saat pertemuan posisinya tetap. Yang ngomong tetap dari dinas yang dari Lumajang yang memimpin rapat. Namanya lupa, saya kita pak Camat tau," ucapnya, akan tetapi sumber meminta, agar namanya tidak dionlinekan.

Paca setelahnya, ia mendapat informasi dari koordinator / mantri pasar jika yang mulanya bedaknya di depan akan dipindah tempatkan ke belakang, barulah sumber ngotot. Menolak, bahkan ketika hendak menemui koordinator pasar Candipuro, merasa tidak dihiraukan.

"Begitu saya dikasih tau kemarin bahwasannya saya ditaruh di dalam, saya ngotot kemarin," imbuhnya.

Bahkan, sumber mengaku menerima pesan singkat diHpnya, yang berisikan ada bedak baru mau dijual seharga Rp. 35 juta. Akan tetapi pesan singkat itu diabaikan, dan iapun belum mengetahui siapa pengirimnya.

Ada beberapa pengakuan dari sejumlah pedagang pedagang di Pasar Candipuro yang mengutarakan, akan adanya dugaan jual beli bedak dengan harga yang mencapai hingga puluhan juta rupiah.

Sementara Agus Tri, Koordinator Pasar Candipuro ketika dikonfirmasi akan kabar tersebut, menegaskan jika pihaknya telah menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai dengen mekanisme yang ada.

Kata dia, dalam fase / tahapa penempatan nanti, akan mendahulukan yang telah memiliki izin diwaktu sebelumnya. Baru setelahnya, jika ada sisa, akan ditawarkan ke pedagang jika berkeinginan berdagang setiap hari.

"Maksudnya yang bangunan baru itu menyediakan yang punya izin, kalau ndak punya izin ya ndak dapat. Sudah ada datanya semua itu pak. Kalau yang punya izin tidak diahulukan, ya nanti ramai pak, bisa geger," ucapnya kemarin.

Disinggung terkait penempatan, Agus menyampaikan akan sebelumnya ditata. Ditata sesuai dengan jenis dagagannya masing - masing supaya tidak campur aduk.

"Misalkan untuk sayur kita sayur semua dan yang daging ini daging semua. Tidak seperti dulu campur aduk. Nah sekarang ini ada pembangunan gunanya untuk ditata. Nanti akan diberi tulisan misalnya area A area sayur, area B ikan, dan itu akan ketemu nanti disana," imbuhnya.

Ditanya perencanaan tersebut apakah sudah disampaikan kepada para pedagang, Agus menjawab sudah, ketika bertemu di kecamatan.

"Sudah, waktu sosialisasi, dan nanti untuk penetapan informasi dari dinas, ini (pedagang - red) akan dikumpulkan lagi untuk pemantapan," tukasnya.

Agus bergeming, ingin merubah Pasar Candipuro menjadi pasar harian. Tidak seperti diwaktu sebelumnya, kata dia hanya di hari Jum'at dan Selasa dan itupun sepi.

"Makanya saya buat pasar harian. Kalau bisa pedagang keliling (wlijo) itu nanti masuk. Biar ramai, sekarang pedagang keliling ndak masuk pada ke Pasirian semua," ungkap Agus.

Berkaitan dengan kabar jual beli bedak, pria yang akrab disama Agus itu membatah.

"Tidak pak, lha situasinya seperti sekarang ini kok mau jual beli (bedak-red)," pungkasnya.(Hermanto/red)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar