
MEMOonline.co.id, Sampang>- Dugaan pemotongan Dana Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang berujung pelaporan ke Kejaksaan Negeri Sampang beberapa waktu yang lalu mendapatkan tanggapan dari terlapor.
Moh. Holil (terlapor) kepada awak media mengatakan, dirinya tidak melakukan pemotongan dana bansos itu, dengan pelaporan itu, nama baik saya tercemar.
"Dengan pelaporan itu, nama baikku tercemar," katanya, rabu (18/11/2020).
Diakuinya, kalau kartu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), memang saya yang pegang. Saya memegang kartu itu bukan tanpa alasan, itu karena permintaan dari KPM.
"Ada 70 Kartu yang saya pegang selama 3 tahun secara bertahap, dan itu karena permintaan dari KPM, khawatir kartunya hilang," ucapnya.
Dan pencairan itu dicairkan di rumah saya kata Holil, karena kalau dicairkan di Bank takut ATM nya tertelan karena orang Desa.
"Saya tidak tahu, boleh apa tidak mencairkan di rumah saya, yang jelas yang datang ke rumah adalah dari pihak Brilink," katanya.
Menurutnya, proses pencairan itu diketahui oleh pendamping PKH Desa Gunung Maddah
. "Setiap proses pencairan, diketahui oleh pendamping PKH itu," terangnya.
Kata Holil, dirinya mengakui salah karena memegang kartu KPM, makanya saya kembalikan kepada yang berhak, sebelum ada pelaporan.
"Setelah saya kroscek, dari 70 kartu itu, 30 orang tidak ada potongan, sisanya ada yang komplain karena uangnya kurang," terangnya. (Fathur/red)