
MEMOonline.co.id, Sumenep -Bagi anda yang senang berlibur ke tempat wisata, tidaklah lengkap rasanya jika belum datang ke Telaga Kermata. Spot wisata kekinian ini terletak di Desa Saronggi, Kecamatan Saronggi Sumenep, tiga kilo meter ke arah selatan Kota.
Telaga Kermata adalah sorga liburan, sangat cocok sebagai pilihan berwisata baik keluarga maupun kolega.
Tempat wisata ini menawarkan beberapa wahana permainan seperti perahu wisata, kolam renang anak dan air mancur. Di Telaga seluas 3 hektar itu, pengunjung juga diperlihatkan dengan beragam jenis ikan warna warni.
Tidak hanya itu, bagi yang hobi berburu foto untuk sosial media Telaga Kermata menyediakan sejumlah titik spot dengan berbagai latar, sangat tepat sebagai objek swafoto.
Salah satunya Keramba Cinta Kermata, sebuah keramba berbentuk hati mengapung ditengah telaga. Untuk menuju ke Keramba Cinta, para pengunjung harus menyebrang menggunakan perahu gratis yang sudah tersedia disana.
Pada lokasi ini anda juga dapat dengan mudah menjumpai spot-spot berfoto dengan latar air telaga yang jernih.
Pengunjung dijamin puas sebab ada beberapa area lainnya yang tak kalah menarik dan pemandangan eksotik memesona di sekitar telaga untuk diabadikan.
Tapi siapa sangka. Tempat wisata dan liburan ini dulunya adalah kawasan tak terurus, sebuah waduk kotor yang tidak diperhatikan.
Ceritanya, sekitar tahun 1971 Telaga Kermata direncanakan Pemerintah Pusat sebagai waduk besar tempat penampungan air bagi warga sekitar.
Namun, puluhan tahun dibiarkan terlantar tidak dikembangkan waduk tersebut ditumbuhi sejumlah pepohonan dan semak belukar. Air di waduk itu juga kotor ditumbuhi tanaman liar dan berlumut.
”Puluhan tahun tak terurus, kumuh dan kotor bahkan menjadi kawasan semak belukar, maka masyarakat terutama kalangan pemuda yang tergabung di Karang Taruna bersama Pemerintah Desa dibantu Koramil Saronggi merasa perihatin dan membersihkan Telaga Kermata itu,” cerita Misrawi, Ketua Karang Taruna Rajawali Desa/Kecamatan Saronggi.
Proses pembersihan dan pembenahan Telaga Kermata itu berlangsung selama satu tahun di 2016. Bahkan, tak berhenti pada sekedar membersihkan saja masyarakat melihat Telaga Kermata adalah potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata kekinian.
Atas dasar keperihatinan terhadap lingkungan dan semangat membangun desa itulah, maka pemuda dan Pemerintah Desa menginsiasi supaya Telaga Kermata dijadikan objek wisata air. Pesona alam disekitar Telaga diyakini menjadi magnet bagi masyarakat diluar Desa untuk berkunjung, sehingga berangkat dari keyakinan itu Karang Taruna menjadi motor penggerak pembangunan wisata desa Telaga Kermata.
”Ini adalah hasil dari gerakan murni dan kesadaran berwisata masyarakat. Tidak hanya kerja, diawal pembangunannya masyarakat rela sumbangan untuk membangun pagar agar wisata ini aman,” jelas Misrawi.
Untuk memaksimalkan cita-cita tersebut, Pemerintah Desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai pengelola wisata Telaga Kermata. BUMdes merekrut pemuda-pemuda desa visioner dan memiliki kepedulian tinggi dalam membangun Desa melalui Karang Taruna untuk berpartisipasi memanfaatkan fikiran dan tenaganya dalam pengelolaan wisata.
Alhasil, dalam rentan waktu setahun dari proses pembersihan dan pembenahan serta penyediaan fasilitas, kini Telaga Kermata berhasil disulap menjadi objek wisata yang menarik dikunjungi. Tempat yang dulunya semak belukar yang ditakuti, kini menjadi objek wisata kelas nasional yang digemari. Aset Pemerintah yang dulunya tak terurus dan diterlantarkan, kini menjadi magnet perhatian dan objek wisata yang diidolakan. (Red)