'Mengupas' Sisi Kehidupan Warga Binaan Lapas II B Lumajang

Foto: Dua warga binaan Lapas II B tengah membuat meja
711
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Selama menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP), ternyata banyak hal yang diperoleh oleh warga binaan (nara pidana).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lumajang Agus Wahono A. Md. IP. SH. MH saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (13/10/2020)

. "Ada pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Kalau pembinaan kepribadian itu meliputi pendidikan. Mulai dari pendidikan agama, disini kita bekerja sama dengan yayasan - yayasan diluar untuk membimbing mereka (warga binaan / napi - red). Masuk tiga kali (perminggunya) dengan Yayasan Cahaya Al-Qur'an, Pondok Pesantren dan yang lainnya. Ada yang melalui Zoom, kita bekerja sama dengan Cinta Al-Qur'an Foundation dari Bogor dalam program Indonesia cinta Al-Qur'an," terang Agus.

Agus berharap, andai ada warga binaan yang buta aksara / tidak bisa membaca Al-Qur'an, melalui pembinaan tersebut, bisa lancar membacakannya.

Kemudian pembinaan selanjutnya yakni pembinaan kemandirian. Imbuh Agus, pembinaan ini meliputi pembinaan keterampilan (pembuatan miniatur-miniatur) dan kesenian lainnya.

"Kita ada pembinaan bikin batako. Kemarin kita bikin seribu batako dan hasilnya saat itu digunakan sebagai bahan meterial bedah rumah di salah satu desa di Kabupaten Lumajang. Lalu ada lagi membikin paving. Budidaya lele, dan juga hasilnya bisa dimanfaatkan di dapur lapas. Kemudian pertanian, berupa tanam sawi (tanaman hydrophonic), itu juga dipergunakan di dapur lapas, sebagai (keperluan warga binaan). Juga membikin meja," imbuh dia.

Selama berada di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, warga binaan diupayakan menjadi pribadi yang lebih baik.

"Kalau dulu mereka tidak sholat, paling tidak saat ini mereka bisa sholat. Tau huruf hija'iyah dan bisa membaca Al-Qur'an. Dulunya tidak terampil mengurus tanaman, sekarang mereka bisa mengurus tanaman. Itupun yang pembinaan kemandirian itu juga kalau memang nanti dijual, hasilnya mereka dapat insentif. Selain mereka dapat insentif, kita bisa menyumbang PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak) dari hasil penjualan yang kita laksanakan," tukas Agus.

Dari serangkaian pembinaan yang dilakukan, Agus berharap nantinya setelah bebas dan usai menjalani masa hidup di Lembaga Pemasyarakatan, akan menjadi pribadi yang baik, sadar hukum, sadar agama dan membanggakan bagi anak dan istri.(Her/red)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar