
MEMOonline.co.id, Sumenep - Sejak memasuki bulan Oktober, puluhan desa di Kabupaten Sumenep mengalami kekeringan.
Diprediksi, musim kemarau tahun ini akan berakhir pada awal Desember.
Demikian disampaikan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abd Rahman Riadi. Selasa (6/10/20).
Ia mengungkapkan, kekeringan semakin meluas, saat ini, total desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Sumenep sudah ada 29 desa. Kesemuanya tersebar di sepuluh Kecamatan.
Rinciannya, 11 Desa mengalami kering kritis, 16 Desa kering langka dan 2 desa mengalami kering terbatas.
"Droping bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan sudah dilakukan sejak 29 September kemarin, sudah ada 14 desa yang selesai di kirim," ungkapnya.
Sebelas desa yang mengalami kering kritis itu diantaranya, di Kecamatan Pasongsongan yaitu Desa Prancak, Montorna, Campaka dan Lebbeng Barat.
Kecamatan Talango, Desa Padike, Poteran, dan Desa Kombang.
Kecamatan Batuputih, Desa Batuputih Daya, Desa Tengidan, Juruan Laok dan Juruan Daya.
Dirinya berharap, droping air bersih yang telah disalurkan digunakan sebagaimana mestinya. Yaitu tidak digunakan untuk menyiram tanaman.
"Standar yang kami salurkan standar layak minum, jadi jangan disalahgunakan seperti sebelum-sebelumnya, yang dibuat nyiram tembakau," tandasnya. (Zai/red)

THIS IS AN OPTIONAL
Technology
MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...
MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...
OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...
MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...
MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...