
MEMOonline.co.id, Sumenep – Setelah diguyur hujan deras selama enam, sejumlah pemukiman warga di Desa Pabian dan Marengan, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikepung banjir.
Banjir tersebut, akibat luapan air kali marengan, yang diduga tidak mampu menampung debit air hujan, yang turun cukup deras.
Dan peristiwa tersebut menarik perhatian Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, untuk mengunjungi rumah warga, yang dilanda banjir.
Orang nomor di lingkungan Pemkab Sumenep, datang ke lokasi banjir dengan membawa payung.
Tidak hanya itu, Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, juga mengunjungi rumah-rumah warga yang tergenang air luapan kali Marengan.
“Saya minta maaf ya, luapan air dari kali Marengan masuk ke rumah ibu atau bapak,” kata Achmad Fauzi, saat menyambangi salah satu rumah warga, di Kecamatan Kalianget, Senin (26/2/2018) siang.
Selain meminta maaf kepada warga, Politisi PDI Perjuangan ini juga melakukan sosialisasi agar warga membuat resapan air untuk meminimalisir terjadinya banjir atau genangan air di rumahnya.
“Tolong ya pak ya buk.. jangan buang sampah sembarangan, biar aliran sungainya tidak tersumbat. Tidak cuma itu, bapak dan ibu juga harus membuat lubang resapan, biar air cepat meresap ke dalam tanah,” pintanya.
Hal itu dikarenakan, setelah dilakukan pengecekan ke beberapa lokasi, ternyata penyebab luapan tersebut akibat banyaknya sampah di selokan.
Atas peristiwa tersebut, pihaknya tidak hanya meminta masyarakat yang harus membuat lubang resapan di rumahnya, melainkan Pemerintah Daerah, juga harus ambil bagian, dengan cara mencarikan langkah dan mencarikan solusi dalam menyelesaikan persoalan banjir di Sumenep.
Apalagi di tahun 2018, Pemerintah Daerah memang sudah menganggarkan dana penanggulangan banjir, yang nilainya sekitar Rp 7 Miliar.
“Anggaran tersebut untuk pembangunan drainase dan memecah pembuangan air menjadi dua, yakni ke Kali Marengan dan Patrian,” pungkasnya. (udiens)