
MEMOonline.co.id, Sumenep - Hampir dapat dipastikan para petani tembakau di Kabupaten Sumenep tahun ini akan merana. Pasalnya, harga tembakau diprediksi anjlok.
Kepala Dinas Pertanian Holtikultura Tanaman Pangan dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep Arif Firmanto mengatakan, dengan realisasi tanam tembakau s/d 11 Agustus 2020 yang mencapai 8.595 hektar.
Prediksi produksi rata-rata 600 kg/hektar, maka jika dikalkulasikan hasil panen tanaman tembakau tahun ini mencapai 5.157 ton.
"Sementara pabrikan yang bermitra dengan kami hanya akan membeli tembakau petani antara 350-500 ton," katanya. Selasa (11/8/20).
Menurut Arif, pihaknya tidak dapat menjamin semua hasil panen tembakau milik petani bisa tecover, sebab pabrikan yang menjalin kemitraan dengan Dispertahorbun Sumenep hanya PT Djarum.
"Yang jelas pabrikan diluar kemitran kami belum memberi kepastian akan mengabil tembakau petani, tapi pasti ada," ujarnya.
Ia menjelaskan, tugas Dispertahorbun Sumenep bukan berkecimpung pada laku atau tidaknya tembakau petani paskah panen, apalagi dalam penentuan harga.
"Tugas kami hanya mengawal kualitas tembakau yang dihasilkan petani, mulai dari menanam hingga panen, kalau paskah panen itu sudah diluar tupoksi kami, soal harga itu ranah Dinas Perdagangan," jelasnya.
Sementara itu anggota komisi II DPRD Sumenep Holik memaparkan, terlepas dari siapa yang bertanggung jawab atas harga tembakau petani yang diprediksi banyak tidak tecover, Dinas terkait atau pemerintah daerah (Pemda) harus memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi petani tembakau.
"Misalnya Bupati mengumpulkan pabrikan untuk membeli tembakau petani tahun ini, minta tolonglah, apalagi saat ini akhir masa jabatannya, kan bagus," ujar dia.
Menurutnya, dengan banyaknya jumlah tembakau yang tidak tercover itu, Pemda harus hadir dengan trobosan-trobosan yang bisa menyelamatkan hajat orang banyak. Dalam hal ini petani tembakau yang sudah terlanjur menanam.
"Sekelas Dinas Saja bisa mengajak kerjasama PT Djarum, apalagi Bupati, pasti sangat bisa, jadi jangan hanya sibuk roadshow Pilkada saja, harus peka dong, minimal di akhir masa jabatannya Khusnul khatimah," pungkas Holik. (Zai)