
MEMOonline.co.id, Sampang - 17 finalis Putra Putri Batik Sampang (PPBS) 2020, yang di gelar di Cafe Bunga 2 (B2) di jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Sampang tampil memukau.
Ke 17 fanalis tersebut, memperagakan balutan busana batik yang sangat menawan dan mempesona.
Acara yang berlangsung minggu malam itu, dihadiri Forkopimda Kabupaten Sampang.
Penampilan peserta terbaik perwakilan dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sampang itu, cukup memukau dan membius para penonton maupun dewan juri.
Panitia penyelenggara adalah Yayasan Putra Putri Batik Sampang, bekerjasama dengan cafe Bunga 2 (B2 ), tempat dimana acara berlangsung.
H Sudi, pengelola dan sekaligus pemilik Cafe Bunga 2 (B2) dalam sambutannya mengatakan, pagelaran seni budaya itu cukup positif dalam menumbuhkan ajang kreatifitas generasi muda.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia yang memilih Cafe B2 sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada panitia yang memilih Cafe B2 sebagai tempat penyelenggaraan pagelaran seni budaya batik 2020," terangnya, minggu (9/8/2020) malam.
Mudah-mudahan Cafe yang segmentasinya untuk kalangan milenial ini, membawa dampak positif dalam menumbuhkan kreatifitas generasi muda.
Karena menurut H. Sudi, selain tempat nongkrong, fasilitas penunjang berupa tempat musik akustik, maupun lapangan bola bilyard yang cukup representatif bagi yang suka olah raga bola sodok tersebut,.
"Cafe ini cocok untuk kaum milinial, disamping bisa mengasah kemampuan untuk berolah raga billyard, juga bisa dibuat tongkrongan yang didalamnya dilengkapi dengan fasilitas yang bagus," ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang, Yuliawan Setiadi menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan kegiatan tersebut.
Mengingat batik sebagai salah satu warisan budaya,ini perlu dilestarikan dengan memperkenalkan kepada generasi muda agar tidak luntur.
“Pagelaran seni budaya batik ini, bisa memupuk generasi muda untuk mencintai dan merasa memiliki kekayaan seni budaya Sampang," ucapnya.
Sehingga dengan adanya kegiatan tersebut, dapat mengembangkan pelestarian Budaya yang ada di Kabupaten Sampang, sebagai komoditas kerajinan lokal.
"Ini patut dilestarikan, karena ini akan berdampak positif bagi segi budaya maupun ekonomi," tandasnya. (Fathur)