
MEMOonline.co.id, Sumenep - Peristiwa nahas ini bermula pada Jum'at (24/7/20) lalu. Sekitar pukul 07.00 Wib kapal KM DJO No. 3 berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan tujuan Pelabuhan Malinau Kalimantan Timur.
Kapal yang di Nahkodai Kapten Anut Anggiawan beserta 15 anak buah kapal (ABK) tersebut bermuatan sembako dan bahan meterial baangunan.
Memasuki perairan laut Masalembu sebelah selatan, tepatnya pada Jum'at (24/7/20) sekitar pukul 22.15 wib, Kapal dihantam angin dan ombak besar hingga oleng.
Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti mengatakan, akibat dari kejadian tersebut Kapal mengalami kebocoran dan kandas karena cuaca buruk.
"Kapal terhempas dan hanyut menabrak batu karang yg menyebabkan kebocoran di bagian haluan depan lambung Kapal. Saat ini posisi Kapal kandas berada diatas batu Karang," katanya. Minggu (26/7/20).
Ia menerangkan, seluruh ABK Kapal dievakuasi ke darat pada hari Sabtu (25/7/20) kemarin sekitar pukku. 06.00 Wib oleh Petugas Syahbandar dan dibantu menggunakan perahu nelayan masyarakat setempat.
"Abk sebanyak 9 orang dibawa ke Kantor Sayahbandar Masalembu dan 7 orang Abk bertahan di Kapal untuk Menjaga Kapal dan barang muatannya," terangnya.
Menurut Widiarti, beruntungnya, kecelakaan laut (Laka Laut) yang menimpa Kapal berkapasitas 650 ton itu tidak menimbulkan korban jiwa, semua awak kapal selamat dan dalam kondisi sehat meski semalaman menganpung di air.
"Kerugian materiil hingga saat ini belum bisa di tentukan, sebagian barang muatan kapal berhasil dievakuasi ke pinggir pantai dengan menggunakan 3 perahu nelayan," paparnya.
Hingga kini, lanjut Widiarti, anggota dari Syahbandar, Polsek Masalembu dan Koramil Masalembu melakukan penjagaan di Kapal KM. DJO no. 3 tersebut.
"Lokasinya berjarak kurang lebih 2 Mil dari bibir pantai masuk Dusun Baru Desa Masalima, Kecamatan Masalembu," pungkasnya. (Zai)