
Memoonline.co.id, Bekasi - Tridaya Sakti - Tim Jamkes Watch Kabupaten Bekasi yang merupakan kumpulan relawan peduli kesehatan melakukan kunjungan kesalah satu keluarga di Rt.005/006 Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan yang mempunyai 2 anak; anak pertama dinyatakan menderita penyakit kanker, anak kedua dinyatakan menderita dengan tiga penyakit/ kelainan sekaligus pada Rabu (14/2/2018) malam.
Abdullah Rozi, nama bayi berusia tujuh bulan tersebut mengidap tiga macam penyakit yakni Labio Palato (atau istilah umum di masyarakat disebut bibir sumbing), Polidaktili (merupakan kondisi dimana seorang bayi terlahir dengan jumlah jari melebihi normal, baik itu jari tangan ataupun jari kaki) dan menderita Pneumonia (penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak) yang kalau tidak segera tertangani akan sangat berakibat fatal apalagi terhadap seorang anak/ bayi.
Menurut Lola, Ibu bayi penderita, sejak lahir anaknya memang sudah terlihat ada kelainan (penyakit-red).
“Setelah beberapa kali melakukan proses pemeriksaan, akhirnya saya tahu bahwa anak saya menderita tiga penyakit sekaligus,”ucapnya.
Keadaan bayi tersebut dari semenjak lahir sampai umur tujuh bulan menggunakan alat bantu untuk asupan makanan sehari-hari berupa selang atau dalam istilah medisnya disebut NGT yakni melakukanmpemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung (gaster).
“Jadi semenjak lahir anak saya diberi asupan makanan berupa susu berformula khusus. Sebab anak saya juga ada alergi terhadap susu biasa,”jelasnya.
Perlu juga diketahui bahwa susu khusus itu harganya sangat mahal dan tidak sembarang tempat/ apotik yang menjualnya. Hanya Rumah sakit tertentu saja yang menyediakan.
“Semenjak lahir anak saya setiap 5 hari sekali membutuhkan satu kaleng susu berformula khusus tersebut. Sedangkan harganya antara Rp.300 ribu sampai Rp.350 ribu perkalengnya,”jelasnya.
Lebih lanjut, Lola, mengatakan bahwa di Bekasi hanya dua rumah sakit yang menyediakan susu berformula khusus tersebut. Terlebih, seiring bertambahnya usia, anaknya tentu akan membutuhkan peningkatan asupan makanan khusus tersebut yang secara otomatis biaya akan bertambah.
Dengan sangat tegar, Lola melanjutkan, penderitaan bertambah setelah anak pertamanya dipastikan menderita kanker tulang stadium tiga.
“Awalnya anak pertamanya jatuh, lama-kelamaan kakinya bengkak. Tapi kok enggak sembuh-sembuh. Akhirnya setelah diperiksa, dinyatakan oleh dokter bahwa anak saya menderita kanker tulang stadium tiga,” ujarnya tegar.
“Anak saya sudah menjalani pengobatan kanker secara rutin berupa kemoterapi di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta,” ucapnya mengakhiri cerita.
Pada kesempatan tersebut, Hj.Eti Sumaryono, sebagai Ketua Relawan Jamkes Watch berserta tim, menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan akan memberikan bantuan yang terbaik kepada keluarga penderita.
“Untuk sementara kami akan membantu meringankan beban ibu dengan memberikan makanan/ asupan susu berformula khusus secara rutin serta kebutuhan lainnya” ucap Hj. Eti
Harapan Hj. Eti Sumaryono, ada pihak dermawan yang iba serta peduli atas penderitaan yang dialami keluarga tersebut.(Bam/ Diens).