
MEMOonline.co.id, Sampang - Pengadaan pos kamling yang yang berada di Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur, kualitasnya dipertanyakan.
Proyek pos kamling yang menggunakan anggaran dari Alokasi Dana Kelurahan (ADK) tahun 2019, per unitnya mencapai Rp. 15 juta, dipertanyakan oleh warga setempat.
Seperti yang terjadi di pos kamling yang terletak di Kampung Halelah, di Jl. Syamsul Arifin Sampang, kualitasnya sangat diragukan.
Warga setempat yang enggan namanya dipublikasikan mengatakan, kualitas pos kamling ini kualitasnya diragukan, kayu yang digunakan amat tidak layak, sehingga masyarakat sekitar sempat memperbaiki agar tidak terjadi sesuatu di kemudian hari.
"Pos kamling itu tidak layak mas, saat diduduki sama warga setempat, ternyata hampir patah," jelasnya, sabtu (11/1/202).
Lebih lanjut, bahkan saat pembuatan pos kamling ini, ada salah satu tukang hampir celaka, saat tukang naik ke atas bangunan, salah satu kayu (usuk) hampir patah.
"Semestinya dengan anggaran yang mencapai Rp. 15 juta per unit, kualitas tidak seperti ini, malah lebih kuat dan lebih bagus pos kamling yang lama," jelasnya.
"Dengan anggaran Rp. 15 juta per unit, semestinya tidak menggunakan kayu yang seperti itu, menggunakan bahan besi saya kira cukup anggaran sebesar itu," tandasnya.
Terpisah, Lurah Polagan Sampang Abd. Rozak saat dikonfirmasi melalui telepon pribadinya menjelaskan, di Kelurahan Polagan ada 6 titik pengadaan pos kamling, juga termasuk yang di daerah kampung Halelah, dengan nilai anggaran Rp. 90 juta dari anggaran APBN 2019.
"Untuk pos kamling ini, anggarannya Rp. 90 juta dibagi 6 titik, semua yang mengerjakan adalah kontraktor," jelasnya.
Perlu diketahui, setiap Kelurahan kecipratan dana Rp 1.170.000.000, dengan rincian Rp 800 juta dari APBD perubahan 2019, dan Rp 370 juta dari APBN 2019. Dana tersebut digunakan dalam kegiatan proyek fisik berupa pembangunan gorong-gorong atau saluran irigasi, rabat beton, Pos kamling dan lainnya. (Fathur)