
MEMOonline.id, Pamekasan - Start dari Monumen Arek Lancor di dampingi beberapa anggota Kepolisian Resort Pamekasan sejumlah demonstran yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Pamekasan (GEMPA) menggelar aksi ke Dinas PUPR Pamekasan. (18/12/2019)
Pantauan MEMOonline.id Aksi tersebut berlangsung aman meski massa sempat akan membakar ban sebagai bentuk kekecewaan dikarenakan Plt Dinas PUPR Pamekasan tidak menemui para peserta aksi, Fahmi selaku Sekertaris PUPR Pamekasan yang menemui massa mengatakan bahwa Plt PUPR tidak dapat menemui dikarenakan pada saat yang bersamaan sedang ada rapat di Surabaya
Abdus Salam selaku ketua umum GEMPA sekaligus korlap aksi mengatakan kepada awak media bahwa tujuannya mendatangi Dinas PUPR sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Plt PUPR Pamekasan.
"pada hari ini saya mendatangi Dinas PUPR Pamekasan atas nama rakyat, kecewa apa yang dikerjakan oleh kepemimpinan Muharrom yang ada di Dinas PUPR Pamekasan tidak memenuhi kriteria, tidak memenuhi standarisasi pekerjaan yang dimaksud", katanya.
Ia juga mengungkapkan terkait indikasi yang menjadi kekecewaan para kontraktor maupun CV di Kabupaten Pamekasan.
"Salah satu contoh surat perintah kerja atau pelaksanaan secara administrasi belum ada, pekerjaan sudah dilakukan duluan, berarti terindikasi pekerjaan di lakukan oleh oknum-oknum yang ada di PUPR Pamekasan tidak secara realistis, tidak secara umum atau secara lelang", ucapnya.
Sementara itu Fahmi selaku Sekertaris PUPR Pamekasan saat ditemui diruang kerjanya terkait aksi tersebut merespon bahwa hal tersebut merupakan koreksi untuk menjadikan PUPR Pamekasan lebih baik.
" itu merupakan koreksi kepada kita, selama itu menjadi masukan yang bagus kepada kita dalam rangka perbaikan kinerja Dinas PUPR akan kami lakukan, jadi kami terus terang audensi dan semacamnya tetap kami terima dan kami tidak alergi dengan aspirasi masyarakat", ungkapnya.
Fahmi juga menjamin bahwa tidak ada pekerjaan fiktif di Dinas PUPR Pamekasan.
"kita jamin tidak ada yang namanya fiktif di Dinas PUPR, kalau boleh saya katakan siapa yang berani dengan pekerjaan fiktif, imbuhnya. (Rofi/diens)