
MEMOonline.co.id, Jember - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kabupaten Jember melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten, Jember, Jawa Timur, Selasa, (15/10/2019).
Aksi mereka menuntut Pemkab Jember melalui Bupati Jember segera membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA). Mahasiswa juga menuntut Bupati dan DPRD Jember membentuk Perda Rencana Detil Tata Ruang (RDTR).
Aksi tersebut sempat ricuh saat sejumlah mahasiswa memaksa masuk ke Kantor Bupati untuk menemui Bupati Jember. Bahkan pintu pagar roboh yang mengakibatkan sejumlah mahasiswa luka-luka dan sebagian pingsan.
"Kami ingin menemui Bupati Jember Faida untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan kami, yakni mendesak Pemkab Jember untuk segera membentuk Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA)," kata Zainal Arifin, koordinator lapangan (korlap) aksi.
Ditengah kericuhan, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal datang dan menenangkan pendemo. Akhirnya perwakilan massa aksi diperbolehkan masuk ke Kantor Bupati Jember.
Saat itu, mereka ditemui Moh. Djamil Asisten Pemerintahan Jember. Perdebatan berlangsung alot. "Saya siap menampung aspirasi adik-adik mahasiswa dan akan saya sampaikan kepada pimpinan," ujar Moh. Djamil singkat.
Meski begitu, massa aksi tetap ngotot bertemu dengan Faida Bupati Jember. Namun, setelah ditunggu beberapa waktu tidak ada, terpaksa massa aksi membubarkan diri secara tertib. (Inul/Diens)