MEMOonline.co.id, Jember – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak mempermasalahkan perekrutan 1.300 orang anggota satuan tugas (satgas) relawan oleh Bupati Faida yang akan diumumkan akhir September 2019.
Namun, dalam rekrutmen tersebut PGRI berharap Pemerintah Kabupaten Jember berlaku adil, tidak membeda-bedakan antara relawan, dengan guru tidak tetap maupun pegawai tidak tetap (honorer).
Sebab sesuai informasi yang beredar di media sosial (medsos) Besaran honor yang akan diberikan kepada relawan, kurang lebih setara UMK, yaknu Rp 2 juta.
"Ini sangat menggores hati GTT,” kata Supriono, Ketua PGRI Jember, Rabu (18/9/2019).
Sebab menurutnya, GTT juga relawan di bidang pendidikan, yang hanya rata-rata dibayar Rp 450 ribu.
“Kalau sekarang ada Relawan Rp 2 juta, sedangkan GTT hanya menerima rata-rata Rp.450 ribu per bulan, kan tidak ada namanya," terangnya.
“Kalau pemerintah daerah ingin pelayanan publik lebih baik, saya pikir rekrutmen satgas dalam rangka pelayanan publik dan pendidikan juga pelayanan publik. Tentunya (honor) minimal harus disamakan. Kalau relawan bisa dibayar Rp 2 juta, kenapa GTT tidak?” cetusnya. Supriono.
Namun," Bupati Jember Faida membuka pendaftaran satuan tugas relawan, yakni Satgas Dhuafa, Satgas IKM (Industri Kecil Menengah), Satgas PKL (Pedagang Kaki Lima), Satgas Rumah Sehat, dan Kader Sanitasi.
Penerimaan berkas lamaran pada 2-13 September 2019. Setelah melalui sejumlah tahap, pelamar yang diterima akan diumumkan pada 30 September 2019.katanya. (Inul/diens)