
MEMOonline.co.id, Sumenep - Dalam dunia pertanian khususnya tanaman padi, gulma selalu menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Tumbuhan yang kehadirannya tidak dikehendaki ini pasalnya kerap menguras biaya (tertinggi kedua setelah pemupukan) dan juga dapat menghambat kegiatan operasional seperti pemeliharaan dan perawatan pada tanaman padi.
“Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam setiap pertumbuhan hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan hasil panen,” jelas Serda Slamet.
Dipagi yang cerah ini, Babinsa Koramil 0827/18 Kangean Serda Slamet K, melaksanakan pendampingan pertanian membantu membersihkan gulma tanaman padi dilahan milik Ibu Askan di Dusun Masjid Desa Saubi Kecamatan Kangean Kabupaten Sumenep. Madura-Jawa Timur. Sabtu, (20/1/2018).
Di samping itu dikatakan Serda Slamet, ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit tanaman padi. Sehingga kalau membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan, jelas kerugian akan didapatkan termasuk akibat peledakan hama dan penyakit.
“Pengendalian gulma padi sawah, umumnya sudah dilakukan oleh para babinsa dan petani, baik dengan penggunaan tenaga manusia (penyiangan tangan) dengan peralatan khusus (landak/gasrok) ataupun cara kimiawi dengan penggunaan herbisida,” imbuhnya.
Ibu Askan salah satu warga binaan Serda Slamet, bersama membersihkan gulma dilahan padinya. "Mudah-mudahan ya Pak Babinsa, dengan adanya kegiatan perbersihan gulma ini, tanaman padi saya bisa tumbuh subur dan diharapkan nantinya hasil panen maksimal begitu pak," ungkap Ibu Askan. (*)