
MEMOonline.co.id, Sumenep - Bagi masyarakat Kabupaten Sumenep, khususnya mayarakat petani, sosok Arif Firmanto bukanlah sosok asing yang baru dikenalnya kemarin sore.
Segudang prestasi yang diraih Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Sumenep, (tempat Arif bekerja ref) tak luput dari campur tangannya.
Tak heran bila Bupati Sumenep A Busyro Karim, mempercayakan pucuk Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dispertahorbun Sumenep kepada Arif Firmanto.
Atas segudang prestasi yang diraihnya, Arif Firmanto Dilantik menjadi Kepala Dispertahorbun Sumenep, betsama tujuh OPD lainnya.
Seperti apa sih sepak terjang Arif Firmanto di Dispertahorbun Sumenep... ? Berikut catatannya:
Meski jabatan Arif Firmanto, sebelumnya hanya sebagai Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana dan Penyuluhan Disperthortbun Sumenep, yang menjadi pioner di dalam dinas yang menangani pertanian dan perkebunan itu.
Namun sepak terjangnya menghantarkan Dispertahortbun Sumenep menjadi OPD Percontohan secara berturut-turut sejak 2013 sampai 2018.
Pria yang dikenal sebagai pejabat yang murah senyum dan tak segan melayani masyarakat petani ini, paling banyak tampil di laman-laman media dibandingkan pejabat lainnya.
Hal itu dikarenakan sosok Arif Firmanto selalu metespon pertanyaan pekerja media, meski melalui pesan singkat WhatsApp (WA) saja.
Sehingga sejumlah kegiatan pertanian dan perkebunan yang dilaksanakan pemerintah maupun masyarakat kerap menghadirkan Arif untuk membuka, memberi arahan, pun sebagai narasumber.
Tak heran, jika dalam kesuksesan Dispertahorbun Sumenep menjadi Pilot Project Program Kartu Tani pada April 2018 lalu, Arif Firmanto-lah yang didapuk jadi narasumber ketika mendapat kunjungan studi banding dari sejumlah kabupaten lain di Jawa Timur.
Pada tanggal 27 November 2018, Arif menjadi narasumber saat Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi melakukan Studi Tiru Kartu Tani ke Disperthortbun Sumenep dengan peserta sebanyak 90 orang, terdiri dari Petani, Petugas Admin Erdkk, Distributor dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Kemudian pada Senin – Selasa, 1-2 April 2019 lalu, giliran Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo melakukan Studi Tiru Kartu Tani yang kedua kalinya di Kabupaten Sumenep.
Saat itu, Arif Firmanto menjadi narasumber didampingi distributor, perwakilan Kios beserta Kelompok Tani di Sumenep.
“Saya merasa bangga dan bersyukur terpilih menjadi narasumber dalam peningkatan pertanian dan kartu tani. Ini menandakan jika Sumenep lebih baik dari Kabupaten lain di Jatim. Dan, insyaallah akan berdampak pada membaiknya pertanian, termasuk Kartu Tani ke depan,” ungkapnya waktu itu.
Bahkan, Arif mengaku itu sudah keempat kalinya ia didapuk menjadi narasumber.
Sebelumnya, hal yang sama dilakukan dia pada saat Dispertahortbun mendapat kunjungan studi banding dari Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, dan Sidoarjo.
“Alhamdulillah bisa menyampaikan materi dengan baik berkat dukungan dan bimbingan dari Bapak Kadis, di mana selalu men-support untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki SDM. Ini hasil yang kami berikan,” katanya merendah.
Tak hanya itu, sebelumnya Arif Firmanto pun pernah mendapat kepercayaan dari Dinas Pertanian Jawa Timur. Ia ditunjuk sebagai pemateri dalam pertemuan Evaluasi dan Penerapan Kartu Tani se-Jawa Timur di Malang pada Kamis (27/09/2018).
Untuk Jawa Timur, bukan hanya sekali Arif Firmanto didapuk jadi narasumber.
Sebelumnya Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan yang sekarang menjadi Kepala di Dispertahortbun Sumenep ini pernah ditunjuk sebagai pemateri dalam kegiatan Koordinasi Pembinaan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) di Ruang Sidang Oryza Sativa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur.
Apakah Arif sudah puas? “Tentu saja tidak. Saya akan terus berjuang dan berinovasi. Supaya Sumenep tidak hanya menjadi jujukan perihal Kartu Tani dan LP2B,” tegasnya, Jumat (19/07/2019).
Kepala Dispertahortbun Sumenep yang baru sepekan dilantuk ini, mengaku bercita menjadikan Sumenep lokasi Kawasan Agroexpo Pertanian (Creative Agroexpo Agriculture) atau Taman Teknologi Pertanian (TTP) yang dapat dijadikan jujukan sekaligus wisata sebagaimana telah dilakukan oleh kabupaten lain di Jawa Timur.
Terbaru, Arif berhasil membawa Dispertahortbun Sumenep mendapatkan dukungan dari Badan Litbang Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan) RI untuk program pengembangan Mangga.
Saat Kedatangan Tim Balitbu Tropika di Kantor Dispertahortbun Sumenep pada Senin (08/07/2019) lalu, lagi-lagi Arif Firmanto yang memaparkan latar belakang kegiatan pengembangan Mangga di Kabupaten Sumenep dan progres distribusi benih Mangga di masyarakat yang sebelumnya sudah didistribusikan secara bertahap.
“Ke depan, sudah kami usulkan untuk tanaman alpukat, durian, pepaya merah delima (premiumnya california), pisang kepok tanjung, dan sudah di-ACC oleh ibu kepala balai,” ungkap Arif terkait target selanjutnya.
Maka wajar apabila PRISMA (Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture) memberikan Piagam Penghargaan kepada Arif Firmanto pada 12 Desember 2018 lalu.
Penghargan itu diberikan MK Wirasaputra selaku Head of Communication PRISMA sebagai ucapan terima kasih atas dukungannya terhadap prakarsa dalam kemitraan swasta-pemerintah dalam promosi budidaya jagung hibrida pendekatan sitem pasar untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumenep. (Musdalifah/red)