
MEMOonline.co.id, Jember - Ribuan orang sidwa dari perguruan pencak silat persaudaraan setia hati terate (PSHT) membanjiri Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Mereka berasal dari berbagai Ranting/Bambu ikat.
Ribuan pelaku seni bela diri asli Indonesia itu hadir dari berbagai ranting/ bambu ikat. Mereka berasal dari Kecamatan Mumbulasari, Mayang, Kaliasat, Ledok Ombo, Sumberjambe, Silo, Sukowono, dan Kecamatan Pakusari sendiri.
Kebersamaan siswa itu, dihadiri pula oleh Polsek Pakusari yang bersinergi dengan pengaman terate (PAMTER). Selain itu, hadir pula mantan Kepala Desa Pakusari, Misjo, dan BPD Pakusari.
Perwakilan PSHT Cabang Jember, H. Muhtaris mengatakan, dalam proses tes sabuk putih (pengesahan), pelaku seni bela diri pencak silat di PSHT di didik untuk melatih diri dalam kesabaran dan kesederhaan.
"Dalam proses untuk tes sabuk putih, siswa kita didik untuk melatih diri dalam kesabaran, saling menyayangi, menghargai, dan memiliki rasa tanggungjawab sehingga terbentuk keindahan," katanya.minggu (14/7/2019).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk lulus tes warga, para siswa PSHT dinilai dsri sisi kedewasaan mental, kesabaran, dan rasa tanggungjawabnya. Sehingga nantinya mereka bisa dilanjutkan ke tingkat pengesahan.
"Untuk bisa lolos dalam tes warga, banyak langkah yang harus tertanam dihati calon warga yang kurang lebih 1000 orang ini. Mereka dinyatakan lulus jika bisa ngelewati tahap' tertentu, diantaranya kedewasaannya mental, kesabaran, dan rasa tanggung jawab, sehingga bisa dilanjutkan ketingkat pengesahan," lanjutnya.
Kata dia, hal itu dilakukan agar tercipta siswa PSHT yang lebih baik lagi, khususnya mereka dibawah naungan PSHT Jember. "Tujuan pemantapan sendiri supaya siswa PSHT Cabang Jember benar-benar mencetak warga generasi PSHT yang lbih baik lagi (fastabikul khoirot ), sehingga akan berlomba-lomba dalam kebaikan," tukasnya. (Inul/diens)