
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang mengatasnamakan Front Pembela Mahasiswa (FPM) gelar aksi demonstrasi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Rabu (19/12/2018).
Dalam aksinya, mereka menuntut Kejari Pamekasan melakukan pencegahan pembangunan gedung IAIN Madura yang diduga abal-abal dan mengusut tuntas kontraktor nakal.
"Pembangunan yang ada di Kampus IAIN Madura itu ditempati oleh mahasiswa bukan hewan. Jadi sediakanlah tempat yang layak untuk generasi bangsa ini," teriak Adi.
Senada dengan Adi, As'ad meminta pihak kejaksaan untuk menangkap oknum yang terlibat dalam pembangunan gedung abal-abal itu.
"Kami meminta kepada kejaksaan, agar menangkap semua oknum yang terlibut sekaligus kembalikan kerugian negara yang timbul dari program dan pembangunan itu," ucap As'ad dalam orasinya.
Selain meraka berdua, disini juga ada Ahmad Rofiki yang menjelaskan secara detail, gedung yang baru dibangun dengan anggaran sekitar Rp. 17 M tersebut ternyata saat ini sudah dalam keadaan rusak dan jauh dari kata sesuai dengan spek.
"Ini buktinya kalau gudung yang sudah tidak sesuai spek. Kami sudah mengantongi beberapa bukti dalam pekerjaan itu," teriaknya dengan lantang.
Sementara itu, Kapidsus Kejari Pamekasan, M Arifin menuturkan, jika ada temuan, sekiranya para pendemo untuk memberikan data bangunan yang diduga abal-abal, tidak sesuai spek dan diduga dikorupsi.
"Mohon data-data berikan ke kami kalau pembangunan yang tidak sesuai dengan spek," pungkasnya. (Faisol)