
MEMOonline.co.id, Sumenep – Tingginya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sejak sepekan terakhir, mengakibatkan tebing setinggi sekitar 4 meter di Dusun Dandan Daya, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, longsor.
Kondisi tersebut tentu mengancam keselamatan warga dan lembaga pendidikan. Sebab lokasi longsor tersebut persis didepan gedung sekolah Nurul Hidayah yang berdekatan dengan jalan raya.
Sementara dibawah jalan yang menghubungkan antar dusun terdapat perumahan warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Murakib salah satu warga setempat mengatakan, saat peristiwa itu terjadi jalan tidak bisa dilalui pengendara karena tertimbun bebatuan dan tanah. Saat itu warga bergotong royong membersihkan material longsor.
"Ya mau bagaimana lagi, pasca kejadian tidak ada petugas yang ikut membersihkan, terpaksa warga gotong royong," katanya saat dikonfirmasi.
Dia menyangkan lambannya petugas tanggap darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebab, peristiwa itu bisa dibilang sudah lama terjadi, yakni pada Jumat, 14 Desember 2018. "Kami mencoba menghubungi petugas BPBD melalui sambungan telepon, tapi sampai saat ini belum ada respon," jelasnya.
Murakib berharap pemerintah daerah segera memperbaiki. Warga khawatir terjadi longsor susulan. "Jika itu terjadi, tidak menurut kemungkinan akan berdampak pada rumah warga, sehingga mengancam keselamatan penghuninya. Selain itu juga akan berdampak pada akses jalan," tegasnya.
Kepala BPBD Sumenep R Rahman Riadi mengatakan sampai saat ini belum menerima laporan terkait bencana tersebut. Laporan dimaksud disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati Sumenep dengan mengetahui Camat dan tembusan kepada BPBD.
"Kalau skala kecil itu bisa diperbaiki melalui Dana Desa. Sesuai Permendes yang baru diperbolehkan desa menganggarkan untuk bencana sesuai potensi dimasing-masing desa," tegasnya saat dikonfirmasi. (Ita/diens)