Soal Kasus Suap Limbah Sawit, LKBHMI PB HMI Meminta KPK Panggil Menteri LHK

Foto: Direktur Eksekutif LKBHMI PB HMIAbd. Rahmatullah Rorano S. Abubakar
744
ad

MEMOonline.co.id, Jakarta - LKBHMI PB HMI (Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam) memberikan dukungan kepada KPK untuk mengusut tuntas dugaan kasus suap anggota DPRD Kalteng, dan perusahaan perkebunan sawit PT Binasawit Abadi Pratama (BAP), anak usaha PT Smart Tbk, Sinar Mas Group senilai Rp 240 juta dalam kegiatan tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK. Termasuk terhadap sejumlah perizinan PT BAP yang bermasalah.

Direktur Eksekutif LKBHMI PB HMI
Abd. Rahmatullah Rorano S. Abubakar yang dihubungi via WA menyampaikan, di beberapa surat kabar dan media online, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyebut bahwa perlengkapan perizinan PT BAP tidak lengkap.

Hal tersebut yang kemudian memicu terjadinya dugaan suap terhadap anggota Komisi B DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng). Meskipun perusahaan tersebut sudah berdiri sejak lama. Diduga PT BAP yang mengusai lahan sawit memiliki sejumlah perizinan diduga bermasalah, yaitu hak guna usaha (HGU), izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), dan jaminan pencadangan wilayah karena diduga lahan sawit tersebut berada di kawasan hutan.

"Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan telah menggelar rapat untuk membahas persoalan ini dan menurunkan tim khusus ke Kalimantan Tengah untuk memeriksa seluruh perlengkapan perizinan PT BAP dengan tidak menutup kemungkinan, pemeriksaan akan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan lainnya,” jelas Rorano. Kamis, (13/12).

Lanjut Rorano, dalam prosesnya sampai saat ini belum terlihat hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian LHK. Oleh karena itu LKBHMI PB HMI mendesak kepada KPK untuk melakukan pemanggilan kepada Menteri LHK untuk dimintai keterangannya dan mendesak kepada Menteri LHK untuk memberikan pernyataan terkait sejumlah perizinan PT BAP. “Dan perusahaan-perusahaan lain yang diduga bermasalah, selain itu LKBHMI meminta agar KPK dan KLKH berkomitmen untuk memberantas kartel mafia kelapa sawit,” tegas Rorano.

Rorano juga menghimbau elemen pemerhati lingkungan untuk ikut mamantau pemberantasan kertel mafia kelapa sawit yg merugikan negara, rakyat dan ekosistem lingkungan. “Permasalahan ini seyogyanya harus segera dituntaskan. Apalagi memasuki tahun politik sehingga apabila pemberantasan mafia kartel in menjadi mandek maka akan menimbulkan kecurigaan publik,” tutupnya. (ari)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar