
Kapan Pembangunan Rumah Sakit Kepulauan Selesai ?
MEMOonline.co.id, Sumenep - Minimnya fasilitas kesehatan yang ada di Kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur, memaksa seorang ibu hamil asal Kecamatan Arjasa (Pulau Kangean red) melahirkan diatas kapal, saat hendak dirujuk ke rumah sakit di daratan beberapa lalu.
Mirisnya lagi, peristiwa tersebut bukan hanya sekali duakali terjadi, melainkan sudah berulang kali, lantaran minimnya fasilitas kesehatan, yang ada di kepulauan.
Bahkan, meski pada tahun ini pemerintah sumenep sudah mengalokasikan dana untuk pembangunan rumah sakit di kepulauan, namun hal itu belum bisa membantu terhadap masyarakat kepulauan.
Hal itu dikarenakan, pembangunan rumah sakit kepulauan hingga saat ini masih belum selesai, dan bisa digunakan untuk menampung orang sakit.
“Sungguh sangat miris melihat foto yang dikirim konstituen saya, terkait seorang ibu hamil, melahirkan diatas kapal. Makanya kami mendesak Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan realisasi anggaran ke kepulauan. Sebab, kualitas infrastruktur kepulauan jauh dibandingkan kualitas infrastruktur di daratan,” kata Badrul Aini, Politisi asal Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Tidak hanya itu, Anggota Komisi II DPRD Sumenep ini meminta pemerintah segera menyelesaikan pekerjaan Rumah Sakit Kepulauan, agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat kepulauan maksimal.
"Kami harap pembangunan rumah sakit kepulauan segera selesai, sehingga cepat beroperasi. Karena itu sangat dibutuhkan masyarakat. Sehingga tidak ada lagi ibu hamil yang melahirkan diatas kapal saat mau dirujuk," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dr. A Fatoni sebelumnya mengatakan Rumah sakit tersebut ditargetkan mulai beroperasi 2021 nanti. Anggaran yang disediakan tahuan 2018 sebesar Rp4,5 miliar untuk pembangunan ruang Unit Gawat Darurat (UGD), laboratorium dan Rawat Jalan.
Pemkab Sumenep telah mendapat alokasi formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018, yakni 75 tenaga kesehatan untuk ditempatkan di Rumah Sakit Arjasa.
"Rekrutmen tenaga kesehatan itu dalam rangka persiapan rumah sakit kepulauan. sebab jika menunggu selesainya pembangunan fisik Pemerintah Pusat keberatan karena tenaga yang dibutuhkan cukup banyak," terang Fatoni.
Maka dari itu, sambung pria berkaca mata, secara bertahan kebutuhan tenaga itu disiapkan. Hanya saja untuk sementara hasil seleksi pengangkatan CPNS tahun ini akan dititipkan di Puskesmas. Tetapi SK pengangkatannya tetap di Rumah Sakit Arjasa.
Pihaknya menegaskan, pengangkatan tenaga medis Rumah Sakit Arjasa umumnya perawat kesehatan D III, termasuk dokter. Untuk dokter spesialis masih belum ada formasinya.
"Untuk dokter kami akan memanfaatkan dokter yang direkomendasi bupati ke sejumlah perguruan tinggi yang mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis," pungkasnya. (Ita/diens)