
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Didesak puluhan massa aksi demonatrasi dari para pedagang kaki lima (PKL) kawasan Arek Lancor, akhirnya Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menemuinya, Kamis (6/12/2018).
Awal mula digelarnya aksi itu, lantaran para PKL terpancing dengan adanya surat edaran penertiban dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
Dengan begitu, pihak penegak hukum pemerintah daerah (Satpol PP) salah paham akan maksud dan tujuan dari Bupati Baddrut. Sebab, mereka seolah menekan dan membabi buta para PKL.
Padahal, tujuan Bupati tersendiri tidak begitu adanya. Baddrut malah ingin menata pusat kota Gerbang Salam ini agar tidak tampak kumuh dan terlihat indah.
Perwakilan PKL Arek Lancor, Ahmad Mochtar, saat menyamapaikan aspirasinya mengatakan, kebijakan Bupati Pamekasan dengan adanya surat edaran itu sangatlah tidak manusiawi.
"Seharusnya Bupati Pamekasan melihat nasib kami dengan lebar-lebar. Bukan malah menegakkan aturan begitu saja," kata Mochtar.
Senada dengan Mochtar, Zaini Wer-wer mengungkapkan, jika belom mempunyai solusi dan tempat yang layak bagi PKL, jangan sembarang menertibkan begitu saja.
"Tak usah membuat aturan jika tidak bisa memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. Tindakan ini sungguh sangat tidak solutif," ucap Zaini.
Selain keduanya itu, disini juga ada Joni Iskandar. Ia meminta kepada Bupati Pamekasan untuk mengadu argumen dengan.
"Mari kita adu argumen tentang penataan lokasi di Kabupaten Pamekasan. Jika tidak bisa berfikir jernih, tak usah membuat aturan," ungkap Joni.
Menjawab hal itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengatakan, penertiban ini sebagai upaya untuk menata kota Pamekasan ini agar cantik dan indah, bersih asri dan enak dipandang.
“Jadi penertiban ini bukan untuk membubarkan usaha kecil, akan tetapi untuk menata, agar kota ini menjadi indah, enak dipandang dan tamu yang datang ke Pamekasan ini kerasan datang ke kabupaten yang kita cintai ini,” kata Baddrut.
Bahkan, Baddrut berupaya untuk membuat Puja Sera di Kabupaten Pamekasan agar lebih enak dipandang.
“Jargon baik kita di Islam itu kan, kebersihan sebagian dari iman dan saya berkomitmen agar nilai-nilai ini tidak menjadi jargon dan ajaran nilai semata, akan tetapi terlaksana,” pungkasnya.
Diakhir percakapannya, politisi dari partai PKB itu merestui para PKL untuk tetap menempati tempat masing-masing sebelum adanya tempat yang layak bagi mereka. (Faisol)