
MEMOonline.co.id, Sumenep – Banyaknya temuan oleh 50 Anggota DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, setelah melakukan serap aspirasi di masing-masing daerah pemilihan (Dapil), membuat semua pihak tercengang.
Pasalnya, banyak ditemukan keluahan dari masyarakat, yang sebelumnya tak pernah terbayangkan oleh sepihak.
Seperti yang dikeluhkan masyarakat keluhkan masyarakat kepulauan, terkait mahalnya biaya pengangkutan mayat ke kepulauan sumenep.
Hal itu diungkapkan M Sukri. Politisi PPP politisi asal kepulauan, yang mengaku terkejut dengan peristiwa itu.
Apalagi sampai saat ini, pemerintah Kabupaten Sumenep belum memiliki perahu khusus pengangkut jenazah. Sehingga apabila ada warga kepulauan yang meninggal dunia di Puskesmas, biaya untuk pengangkutan menggunakan perahu nelayan.
"Saat masyarakat kepulauan meninggal dunia di rumah sakit (Puskesmas) untuk mengantarkan ke sejumlah kepulauan menggunakan perahu nelayan, karena tidak ada ambulance laut. Sementara jarak dari Puskesmas ke sejumlah kepulauan sangat jauh," katanya, Rabu (28/11/2018).
Sementara biaya yang dikeluarkan oleh warga untuk mengangkut janazah antar kepulauan di Sapaken sebesar Rp2 juta satu kali jalan.
Sementara biaya pengangkutan jenazah dari Pelabuhan Kalianget, warga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp7,5 juta satu kali jalan. "Karena banyak tradisi di masyarakat kalau sehabis muat jenazah harus ada selamatan," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya sebagai wakil rakyat dari Kepulauan meminta untuk menugaskan pengadaan ambulance laut.
"Ini harus diperhatikan, karena pengadaan ambulance laut sangat dibutuhkan," tegasnya. (Ita/diens)