
MEMOonline.co.id, Bekasi - Cikarang Pusat - Kegemaran membaca dan kemampuan literasi dari berbagai penelitian masih menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Padahal, gemar membaca merupakan kunci utama mewujudkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas sebagai modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor.
Demikian sambutan Bunda Literasi Jawa Barat, Atalia Praratya, di acara Hari Kunjungan Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca sekaligus Pengukuhan Bunda Literasi se-Jawa Barat, Kamis (15/11/2018) kemarin.
Atalia mengatakan, kegemaran membaca bukan bawaan sejak lahir. Melainkan harus dipupuk dan bina setelah anak dilahirkan. Adalah peran ibu sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak. Sehingga dalam pengembangan kegemaran membaca terhadap anak, ibu menjadi perpustakaan pertama.
“Keluarga sebagai salah satu unit terkecil yang ada di masyarakat dapat menjadi kunci untuk membangun kemampuan literasi. Kemampuan literasi harusnya mulai dikembangkan dari keluarga,” katanya.
Keluarga merupakan suatu miniatur pendidikan utama dalam menstimulus pola perkembangan anak. Baik dari aspek intelektual, emosional maupun spiritual.
“Seorang ibu adalah pendidik utama dan pertama dalam keluarga,” ucapnya.
Tumbuh kembang anak dalam menjalani masa proses belajar sangat penting dikenalkan pada fase kemampuan literasi. Artinya, memberi asupan informasi bagi otak dan hati.
“Kemudian keduanya bertaut membangun konsep untuk berpikir kritis dan mampu melahirkan kreatifitas,” jelasnya.
“Membangun budaya literasi harus didukung oleh sumber informasi yang informatif, edukatif dan rekreatif. Dengan demikian sudah sepatutnya di setiap keluarga disediakan wadah sumber informasi yaitu perpustakaan keluarga,” lanjutnya.
Masih Atalia, peran Bunda Literasi di antaranya mendorong keluarga dalam membangun ketahanan keluarga yang sejahtera. Dengan diawali menumbuhkan minat baca bagi anggota keluarga.
“Sehingga membaca menjadi kegemaran, kebiasaan, kebutuhan dan menjadi budaya sehingga terciptanya masyarakat pembelajar,” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut, Atalia juga mengukuhkan Bunda Literasi di seluruh kota/ kabupaten se-Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bekasi.
Holilah yang merupakan isteri dari Plt. Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan, setelah pengukuhan ini pihaknya akan menindaklanjuti hingga ke tingkat bawah. Yakni membentuk Bunda Literasi di tingkat kecamatan dan desa.
“Intinya setelah pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Bekasi akan segera dikukuhkan Bunda Literasi kecamatan dan desa,”pungkasnya. (Bam/Diens).