Begini Respon Masyarakat Terkait Perseteruan Bupati vs DPRD Pamekasan

Foto : Bupati Pamekasan Badrut Tamam
1370
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan - Beberapa hari yang lalu sempat dihebohkan dengan memanasnya perseteruan antara Bupati Pamekasan vs DPRD Pamekasan.

Awal mula adanya perseteruan itu lantaran anggota Komisi III DPRD Pamekasan, Harun Suyitno menegaskan program prioritas (janji politik) pasangan Badrut Tamam-Raja'e (BERBAUR) tidak masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019. 

Program-program yang disinggung oleh salah seorang anggota DPRD dari partai koalisi terhadap Bupati Pamekasan meliputi; program 1 (satu) ambulance perdesa, 10 ribu wira usaha dan Rp. 500 juta hingga Rp. 1 Milyard perdesa.

Berhubung konflik itu terus bergulir, membuat Aktivis Kajian dan Kebijakan Publik, Sunawar turut campur dalam polemik itu.

Pemuda asal Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan itu mengakatan, apa yang dikatakan Badrut Tamam itu benar akan anggota DPRD Pamekasan dari partai koalisinya itu harus belajar kembali kepadanya, karena apa yang telah dinyatakan kepada publik tentang program prioritas pasangan BERBAUR tidak masuk dalam RAPBD 2019 itu tidak benar.

"Hingga saat ini kan Bupati Pamekasan masih belom menggelar rapat paripurna Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019. Belom di doc kan," kata Sunawar.

Padahal, salah seorang legislatif itu tidak akan pernah angkat bicara jika tidak memiliki data yang falid. Sehingga besar kemungkinan, rapat paripurna itu sudah digelar dan program prioritas BERBAUR positif tidak masuk.

Sunawar pun menegaskan, bahwa anggaran untuk 2018 itu masuk pada anggaran pemerintahan sebelumnya. Jadi tidak mungkin pemerintahan yang sekarang ini bisa merealisasikan janji-janji politiknya.

"Anggaran 2017 itu terealisasi pada tahun 2018, begitu juga anggaran 2018 akan terlaksana 2019. Jadi masuk akal untuk tahun 2019 ini janji politiknya tidak akan terealisasi," tegasnya.

Terkait kampanye pasangan BERBAUR yang menjanjikan Rp. 500 juta hingga Rp. 1 Milyard dan menciptakan 10 ribu wira usaha di Kabupaten Pamekasan, dikatakan Sunawar, program itu bisa terlaksana dalam setahun dua tahun kedepan, bahkan sampai terakhir jabatannya, karena itu semua tergantung pada Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).

"Hal itu bisa terlaksana, tergantung PAD, bisa jadi terealisasi setahun lagi bahkan bisa jadi sampai akhir jabatannya," tutur Sunawar dengan optimis.

Mengenai program 1 ambulance perdesa, Sunawar menjelaskan, itu semua tergantu kebijakan dan bagaimana Bupati Pamekasan mengelola APBD Pamekasan, jika baik maka akan terealisasi.

Padahal, sesuai pernyataan pasangan BERBAUR pada saat melakukan kampanye, mereka menyatakan akan merealisasikan semua program-programnya itu 100 hari usai dilantik.

Perlu diketahui, dalam Pilkada Pamekasan, pada hari Rabu (27/06/2018) lalu, pasangan BERBAUR diusung oleh empat partai koalisi, diantaranya; PKB, PAN, Gerindra dan PKS. Dari keempat parpol itu memiliki 16 kursi.

Sehingga, melihat adanya perseteruan antara Bupati vs DPRD Pamekasan itu, kemungkinan besar semua janji politik pasangan BERBAUR tidak akan terealisasi. Pasalnya, setiap adanya putusan Bupati dalam program-program kepemerintahan itu atas dasar persetujuan para legislatif. (Faisol)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar