
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pekerjaan proyek saluran air yang berada di Dusun Pangtelloh, Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tepatnya disebelah barat selatan Kampus Akper (barat makam, sebelah timur jalan) nampak jelas tak sesuai spesifikasi dan terkesan tumpang tindih, Senin (31/10/2018).
Pantauan memoonline.co.id di lapangan, pekerjaan saluran air yang seharusnya menggunakan batu gunung, ternyata dicampuri batu bata besar (yang biasa digunakan sebagai bahan pondasi rumah). Lucunya, batu bata besar yang dipakainya itu diletakkan di paling bawah, sedangkan batu gunungnya diletakkan diatasnya.
Selain itu, pekerjaan proyek itu terkesan tumpang tindih, lantaran awalnya sebelum adanya pekerjaan proyek itu memang sudah ada pekerjaan lain yang sudah berdiri tegap, namun hanya saja oleh pihak pelaksana pekerja yang baru dirusak. Sedangkan bahan-bahan yang dulu itu dipasangkan ke pekerjaan proyek yang baru itu.
Lurah Barurambat Timur (Bartim), Bambang Hermanto saat dihubungi melalui via telepon selulurnya mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengetahui pasti pekerjaan itu milik siapa, namun yang pasti pekerjaan itu sempat ada pemberitahuan kepada pihak Kelurahan.
"Tidak tau milik siapa, laporannya sudah hilang," ucapnya, seolah-olah memang menyembunyikan sumber pekerja proyek tersebut (diduga ada kong-kalikong pihak Lurah dan Konsultan pelaksanan).
Rupanya, pekerjaan yang serupa bukan hanya ada disatu titik melainkan ada tiga titik, dikatakan Lurah Bartim, bahwa pekerjaan yang serupa ada di sebelah selatan pekerjaan yang berpolemik dan ditimur lautnya pekerjaan yang berpolemik.
"Ada 3 diselatannya, dan ditimurnya yang satunya itu," pungkasnya.
Namun, berdasarkan keterangan warga setempat, ketiga titik pekerjaan itu sama-sama menggunakan batu bata besar. Sehingga dugaan masyarakat, pihak pelaksana hanya ingin meraup keuntungan pribadinya. (Faisol)