
MEMOonline.co.id, Sumenep - Puluhan Mahasiswa lakukan aksi demontrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, lantaran pemerintah dianggap tidak mampu mensejahtrakan rakyatnya.
Aksi demontrasi yang berlangsung kurang lebih 1 jam tersebut mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat kepolisian dan jajaran Satuan polisi pamong praja (Satpol PP).
MANSUR Selaku Koordinator menyatakan jika Pada tahun 2015 lalu, pasangan busyro dan fauzi dipereaya untuk menjadi bupati dan wakil bupati kabupaten sumenep keduanya menjanjikan nawacita "BANGUN DESA NATA
KOTA.
Namun hingga hari ini nawacita tersebut dirasa belum terwujud secara nyata, terbukti kesejahtraan masyarakat sumenep masih jauh dari apa yang dikatakan.
Oleh sebab itu lanjut Mansur menyoal terkait nawacita tersebut untuk dilakukan evaluasi ulang karena kenyataan yang terjadi dilapangan jauh dari apa yang diharapkan.
Justru masyarakat banyak yang menderita karena kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat semisal dengan adanya penggusuran pasar tradisional yang sebelumnya tidak disiapkan terlebih dahulu tempat relokasi yang layak untuk ditempati.
"Harusnya pemerintah terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap kondisi masyarakat dalam menerapkan sebuah kebijakan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih terhadap kepentingan masyarakat secara umum", katanya. Kamis (27/9/2018)
Dalam pegelaran aksi tersebut mansur mengaku kecewa pasalnya keinginan bertemu bupati tidak bisa menjadi kenyataan.
Sementara Asisten Pemerintahan Mohammad Jakfar saat menemui peserta aksi mengatakan jika bapak bupati sumenep sedang perjalanan dinas keluar kota.
"Saya mewakili bupati sumenep minta maaf karena pada saat ini tidak bisa menemui kalian disini, karena bapak bupati sedang dalam perjalanan dinas keluar kota", pungkasnya.(Nafi/Diens)