
MEMOonline.co.id, Sumenep – Setelah sebelumnya sejumlah petani Sumenep dihebohkan dengan tidak meratanya pembagian kartu tani, saat ini petani Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menjerit.
Pasalnya, harga jual cabai milik petani yang semula diatas Rp 5.000,-/ perkilonya, saat ini tiba-tiba turun menjadi Rp 2.500,- perkilo.
Hal itu, tentu sangat merugikan bagi petani, yang sudah berbulan-bulan merawat tanaman cabainya. Sebab, harga jual cabai sudah tidak sebanding dengan yang dikeluarkan dalam perminggunya.
“Kemarin lusa harga cabai masih diatas Rp 5.000,-/perkilo, yakni Rp 5.500,-. Namun kemarin sore, harganya sudah anjlok, menjadi Rp 2.500,- perkilo. Ini jelas merugikan bagi kami petani cabai,” kata Sakrani, salah satu petani di Kecamatan Ambunten, Rabu (29/8/2018).
Sebab bila dikalkulasi, harga jual cabai petani dengan biaya pupuk dan ongkos kerja yang dikeluarkan setiap kali panen, sudah tidak sebanding. Alias petani cabai mengalami kerugian yang cukup banyak.
Sementara Acik, salah satu pedagang cabai di Kecamatan Rubaru, mengaku tidak tahu menahu terkait anjloknya harga cabai itu. Sebab pihaknya mengaku membeli cabai milik petani, sesuai harga yang dipatok oleh juragannya di Pamekasan.
“Kalau masalah turunnya harga cabai, kami pedagang tidak tahu mas . Sebab patokan harga beli kami sesuai harga yang ditetapkan juragan kami di Pamekasan,” kata Acik.
Namun begitu, pihaknya berharap kembali normal seperti pada hari-hari sebelumnya. Sebab dirinya selain menjadi pengepul/pedagang cabai, dirinya juga menanam cabai di rumahnya.
“Harapan kami harga cabai bisa kembali normal seperti sedia kala. Karena selain pedagang, kami juga menanam cabai,” pungkasnya. (Udiens)