
MEMOonline.co.id, Sumenep – Stelah cukup lama menanti (2014-2018), pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memenuhi janjinya pada masyarakat kepulauan.
Pasalnya, pemerintaha di ujung timur pulau Madura ini, melaunching kapal DBS III, untuk melayani transportasi laut masyarakat kepulauan.
Sementara launching Kapal Baru dengan anggaran Rp 39 miliar dari dana APBD Sumenep dan APBD Provinsi Jawa Timur itu, dihadiri langsung oleh wakil bupati sumenep, Achmad Fauzi, Anggota komisi V DPR RI Ir. H. Bambang Harjo S, Kajari sumenep, Panca wahyudi Hariadi, SH. MH, Direktur utama PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, Pimpinan OPD Sumenep, dan kepala kantor utama tanjung perak surabaya.
Wakil Bupati Sumenep dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya pembuatan KMP. Dharma Bahari Sumekar III milik pemerintah kabupaten sumenep.
“Secara khusus ucapan terima kasih saya kepada Direktur utama PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia beserta karyawan atas kerja sama yang baik dengan pemerintah kabupaten sumenep sehingga pengerjaan KMP. Dharma Bahari Sumekar III selesai tepat waktu,” kata Achmad Fauzi, Selasa (14/8/2018).
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini, baru memiliki dua kapal untuk rute antar pulau yaitu KMP Dharma Bahari Sumekar I dan II.
“Namun yang beroperasi melayani masyarakat dari pelabuhan kalianget ke pulau kangean dan sapeken hanya km DBS I yang dikelola PT. Sumekar Lines,” terangnya.
Sehingga, dengan selesainya KMP Dharma Bahari Sumekar III tersebut, menjadi kado luar biasa bagi masyarakat Sumenep khususnya masyarakat kepulauan, yang selama bertahun-tahun mendambakan Kapal Motor Penumpang (KMP), yang representatif yang mampu menjawab permasalahan transportasi laut di kabupaten sumenep.
“Meskipun tidak secara keseluruhan, tetapi insya allah bermanfaat bagi masyarakat kepulauan sumenep,” tandasnya.
Dikatakan Fauzi, pembuatan kapal DBS III tersebut merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kepulauan.
“Dana sebesar 39 milyar dari APBD kabupaten sumenep sudah relevan dengan kebutuhan transfortasi yang nyaman dan aman,” pungkas Achmad Fauzi. (Udiens)