
MEMOonline.co.id, Sumenep -Rendahnya serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timu, hingga memasuki triwulan ke tiga tahun ini, bukan karena faktor keterlambatan proses di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Melainkan karena banyak rekanan, yang belum mengajukan pencairan termin anggaran.
Akibatnya, serapan APBD hingga memasuki triwulan ke 3, masih 25 persen.
"Untuk serapan anggaran 2018 baru 25 persen," kata Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep, Selasa (10/7/2018).
Namun begitu, Fauzi memastikan semua proses lelang di LPSE selesai semua. Sesuai aturan, anggaran pekerjaan diatas Rp200 juta harus melalui proses lelang.
"Kami mencoba serapan anggaran mulai tahun ini lebih cepat. Berdasarkan laporan yang kami terima ada pekerjaan yang mencapai 70-80 persen, tapi belum mengajukan realisasi tagihan," ujarnya.
Fauzi menargetkan serapan APBD tuntas di Bulan Agustus mendatang.
"Agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan, semua pekerjaan yang dibiayai APBD murni harus selesai Agustus. Karena saat ini sudah memasuki pembahasan APBD Perubahan (PAK)," tegasnya. (Ita/diens).