MEMOonline.co.id – Bagi masyarakat Indonesia, tanggal 1 Juni merupakan hari bersejarah, yang rutin diperingati dengan upacara setiap tahun sekali.
Sebab, 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila, yang merupakan lambang dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun begitu, ada satu yang tidak boleh terlupakan pada momentum peringatan hari lahirnya Pancasila. Yakni Butir-Butir Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila (P4)
Karena, sejak lahirnya era reformasi, penataran P4 selama 100 jam yang biasa dilaksanakan saat pertama kali masuk sekolah/ kuliah, sudah lagi diterapkan.
Sehingga generasi muda kita saat ini, jauh dari pengetahuan butir-butir pancasila.
Oleh sebab itu, perlu kiranya Redaksi MEMO online mengingatkan kembali terkait butir-butir pancasila, para generasi muda kita menjadi faham akan butir-butir Pancasila.
Berikut Butir-Butir Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila Yang Wajib Diketahui.
Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.
I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA
1- Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2- Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3- Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2- Saling mencintai sesama manusia.
3- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7- Berani membela kebenaran dan keadilan.
8 - Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA
1- Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3- Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4- Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1-Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
2- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3-Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5- Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1-Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2- Bersikap adil.
3- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4- Menghormati hak-hak orang lain.
5- Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6- Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7- Tidak bersifat boros.
8- Tidak bergaya hidup mewah.
9- Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10- Suka bekerja keras.
11- Menghargai hasil karya orang lain.
12- Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. (Redaksi)
Dikutif Dari Berbagai Sumber.