Tanpa Sekolah, Komis IV DPRD Sumenep Soroti Kebutuhan Sarana Pendidikan di Pulau Gililabak

Foto: Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Akis Jasuli
1148
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Fenomena tidak adanya sekolah di Pulau Gililabak mendapat sorotan dari anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Legislatif akan mencari data terbaru tentang hasil survei statistik di pulau yang memiliki keindahan bawah laut tersebut.

"Dulu di Pulau Gililabak sempat berdiri sekolah, tetapi bangunannya sudah rusak dan hancur. Setelah itu, anak-anak warga Pulau Gililabak terpaksa pindah ke sekolah lain di Pulau Talango," terang Ketua Komisi IV DPRD Sumenep Akis Jasuli, Senin (22/07/2024).

Legislator muda asal Pulau Poteran ini berencana mengecek ulang data demografi pada 2024 sebagai basis analisis pentingnya pembangunan sekolah di pulau yang hanya berjarak dua jam perjalanan laut dari daratan Sumenep ini.

"Secara logika, ketika dahulu sudah ada gedung sekolah, pasti pendidikan saat itu sudah menjadi kebutuhan. Gedung sekolah ini dibangun sekitar 30 tahun lalu. Jika saat ini memang urgen dan dibutuhkan, sudah saatnya pemerintah membangun lagi di sana. Tidak harus SD, bisa juga gedung PAUD. Artinya, pemerintah memenuhi sarana pendidikan," imbuh Akis Jasuli.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Agus Dwi Saputra mengatakan pihaknya belum memiliki rencana membangun gedung sekolah di Pulau Gililabak.

"Masih belum ada rencana," tulis Agus.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Ardiyansah mengaku masih akan melakukan kajian tentang proyeksi pembangunan gedung sekolah baru di sejumlah pulau, termasuk Pulau Gililabak.

"Tim penilai yang akan ikut kajian itu melibatkan unsur Kemenag, Disdik, Dinas Perizinan, Dispendukcapil, DPMD, dan bagian hukum Pemkab Sumenep," terang Ardiyansah.

Sebelumnya, Pulau Gililabak yang menjadi destinasi wisata bahari unggulan Sumenep ini disorot kalangan akademisi karena pemerintah hanya fokus dalam pembangunan infrastruktur pariwisata saja. Padahal, Pulau Gililabak belum memiliki satu pun sarana pendidikan atau gedung sekolah.

"Ya, miris melihat fenomena seperti ini. Unggul dalam wisata, tetapi masyarakatnya tidak punya sekolah," kata Rektor Uniba Madura Rachmad Hidayat.

Penulis     :   Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Warga Dusun Pringtali, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, digemparkan dengan penemuan mayat bayi perempuan di...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Lembaga Bantuan Hukum LSM LIRA DPW Jawa Timur, bakal datang ke Lumajang guna memberikan pendampingan hukum pada korban...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Polres Lumajang Jawa Timur, memusnahkan barang bukti ribuan minuman keras (miras) kemasan botol dan knalpot brong di...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Viral video penampakan kawasan penambangan pasir menggunakan alat mesin sedot di beranda sosial, dilihat media ini, Rabu...

MEMOonline.co.id, Bangkalan- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas dan PT Pertamina Hulu Energi West...

Komentar