
MEMOonline.co.id, Banyuwangi - Warga Dusun Bangorejo RT 03 RW 03 Desa/Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, digemparkan peristiwa meninggalnya Suud (60), warga setempat, yang nekat bunuh diri dengan meledakkan petasan didalam mulutnya, Sabtu (26/5/2018) sekitar Pukul 03.30 Wib.
Sebagaimana informasi yang dihimpun media ini di lapangan, Suud (korban) diduga stres karena sakit dideritanya tidak kunjung sembuh.
Sehingga, pria 60 tahun tersebut nekat meladakkan petasan di mulutnya, di depan masjid Nurul Islam, Desa Bangorejo. Akibatnya Sauud Tewas dengan muka dan leher hancur.
“Saat kejadian, memang ada warga yang tahu jika korban menaruh petasan di mulutnya. Warga yang melihat hal itu pun lari mendekat dan hendak mencegah dan mengambil petasan dalam mulut korban. Namun apalah daya tangan tak sampai, petasan yang disumpalkan di mulut korban keburu meledak, dan merobek dan mematahkan tulang-tulang rahangnya,” kata salah satu warga setempat yang meminta namanya dirahasiakan.
Sementara warga lain yang mendengar ledakan dahsyat didepan masjid, yang disertai teriakan warga, seketika berhamburan keluar rumah, untuk memastikan apa yang terjadi.
Dan selang beberapa menit dari kejadian, beberapa anggota Polsek Bangorejo datang ke lokasi dan membawa korban ke RSUD Genteng.
“Dugaan sementara, korban diduga stres karena penyakit sesaknya tak kunjung sembuh. Sehingga korban nekat melakukan hal tersebut,"ujar Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo, kepada wartawan.
Bahkan atas peristiwa tersebut, Watiyo sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, yang diduga sempat mengetahui sebelum peristiwa itu terjadi.
“Rata-rata saksi yang kami periksa mengatakan, jika sebelum bunuh diri, korban sempat mondar-mandir di dekat masjid. Bahkan sempat disapa oleh warga tapi tak digubris,” paparnya.
Setelah kejadian tersebut Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Sementara korban yang saat itu masih dalam kondisi masih hidup, langsung dilarikan ke RSUD Genteng Banyuwangi. Namun karena kondisi korban terlalu parah, maka nyawa korban gagal diselamatkan.
“Saat itu juga, korban langsung diserahkan kepada pihak keluarganya, untuk segera dimakamkan," pungkas Watiyo. (Anis/diens)