
MEMOonline.co.id, Jember- Bupati Jember Hendy Siswanto kembali mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh aparatur sipil negara ASN ataupun non ASN agar tetap menjaga netralitas pada penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkades di jember.
Bupati juga menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan netralitas dalam Pemilu Serentak 2024. Baik terkait kehati-hatian dalam bertindak, berbuat, menulis, berujar dan berucap, maupun keberpihakan kepada salah satu peserta pemilu maupun pilkades.
Bupati Hendy tidak lupa juga menegaskan untuk lebih memperhatikan penggunaan sosial media yang berkaitan dengan pemilu. Penggunaan media sosial harus sesuai fungsinya dan sebaiknya baiknya.
“Jangan menyalahi ketentuan dan aturan yang sudah ditentukan,” pintanya.
"Kasitantrib Kecamatan Jombang saat di hubungi via selulernya oleh media terkait dengan netralitas, menyampaikan yang jelas ASN maupun berokrasi Non ASNpun sama sama harus netral,dan anehnya lagi mengajak media ini untuk di mediasi dulu dengan yang bersangkutan juga meminta agar mengirim bukti scren soot HISTORY anggotanya itu," Ucapnya, Senin (25/09/2023).
Berawal dari unggahan history salah satu anggota satpol pp kecamatan jombang kabupaten jember yang bernama UQ dengan salah satu calon kades padomasan, di ingatkanlah UQ oleh media ini sendiri agar jangan mengunggah salah satu calon kepala desa, terkecuali bersamaan dengan calon lainnya, agar nampak kenetralannya, di karenakan UQ ini masih aktif dan berdinas di Kecamatan Jombang sebagai anggota Satuan polisi pamong praja (POL PP)
Dengan di ingatkannya UQ oleh awak media ini melalui Whatsapp agar jangan posting dengan salah satu calon kades padomasan agar kelihatan netral, terkecuali dengan semua calon kades karena sudah jelas aturannya yang mana semua ASN ataupun non ASN untuk tidak ikut berpolitik.
Untuk itu UQ anggota Satuan Polisi Pamong Praja kecamatan Jombang membalas dengan melarang untuk tidak di mediakan dengan alasan yang tidak jelas,dengan pesan Whastsapnya (WA) dengan bahasa jawa "OJO BOS" yang artinya jangan bos.
Menurut amatan media memang sering kali UQ ini menggunakan media sosial pribadinya, di duga entah itu untuk berkampanye ke masyarakat desa padomasan atau untuk kepentingan dinasnya.....????
Memang UQ ini sudah lama berdinas di Polisi Pamong Praja atau Pol pp Kecamatan Jombang sehingga sudah banyak teman di desa se-kecamatan jombang.....????
Apakah hal ini di sengaja atau tidak semua juga tidak tahu maksud dan tujuannya UQ sehingga di duga untuk berkampanye pilkades. Apalagi kejadian tadi itu di saat Pilkades sedang berlangsung.
Padahal seperti yang mana pada bulan lalu MEMOonlin.co.id pernah memberitakan dengan jelas himbauan Camat Jombang Nuryadi S. stp anggota dan jajarannya agar tetap netral, tapi kenapa UQ ini malah sebaliknya.
Penulis : Zainal Arifin
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak