Warga Terdampak Galian C Ilegal di Sumenep Mulai Mengeluh Kehabisan Biaya Perbaikan Rumahnya yang Mau Roboh

Foto: Salah satu rumah warga terdampak galia c ilegal ditopang pakai bambu
1576
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Warga di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai mengeluhkan besarnya biaya perbaikan rumahnya, yang diduga dampak galian C ilegal, yang beroperasi di sekitar rumahnya.

Tidak tanggung - tanggung, biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan rumahnua akibat tambang galian c ilegal itu, sebesar Rp 70 juta.

Sebab, Warga terdampak galian c ilegal di Desa Kasengan, harus melakukan perbaikan bangunan rumahnya lebih dari tiga kali dalam satu tahun.

"Ini sudah berapa kali saya perbaiki, kalau dihitung mungkin sudah tiga kali dalam setahun," kata Goni, salah satu Desa Kasengan, Kecamatan Manding, saat dikonfirmasi sejumlah media, Selasa (30/05/2023).

Bahkan saat ini dirinya mengaku sudah kehabisan biaya dan tidak mampu untuk melakukan perbaikan rumahnya. Sehingga, dengan sangat terpaksa hanya menggunakan batang bambu untuk menopang bangunan rumah, agar tidak ambruk.

Untuk itu, dirinya meminta kepada penggarap Galian C Ilegal dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui dinas terkait, agar mampu hadir, guna bertanggungjawab membantu biaya renovasi sejumlah rumah yang terdampak galian C ilegal.

Lebih lanjut, dia juga mendesak agar Pemkab Sumenep dapat menjembatani penertiban galian C ilegal di wilayahnya, agar tidak semakin berdampak buruk pada lingkungan.

"Jadi saya mohon, penggarap dan pemerintah yang bersangkutan, bantulah kami," lanjutnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh warga setempat Syaifuddin. Dirinya mengatakan, terdapat setidaknya sepuluh rumah yang hampir roboh, diduga akibat dampak Galian C Ilegal.

Bahkan menurutnya, sebagian besar dari bangunan tersebut sudah tidak dihuni. Karena khawatir seketika roboh dan menimpa anggota keluarga.

"Khawatir jelas, kalau sudah begini keadaannya bagaimana," katanya.

Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Pemkab Sumenep Ernawan Utomo, saat dikonfirmasi media melalui media telpon, mengatakan belum bisa memberikan keterangan, karena sedang berada di luar kantor.

"Saya masih di luar," jawabnya singkat.

Penulis     :    Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar