Kritik dr. Marcelo Kepada PSSI Atas Accident Ricki Kolaps: Lengkapi Peralatan Ambulance Karena Ambulance Bukan Taksi 

Foto: dr. Marcelo Araujo 
1436
ad

MEMOonline.co.id, Semarang - Laga antara PSIS Semarang versus Madura United pada Selasa (7/3/2023) petang menyisakan cerita accident pemain yang tak sadarkan diri.

Ricki Ariansyah (Rian) yang pada menit ke-85 masuk menggantikan Dodi Alexvan Djin sekitar menit 90+1 kolaps alias tak sadarkan diri.

Kepala Ricki Ariansyah, ketika menyundul bola tanpa sengaja terkena kaki penyerang PSIS, Ferrel Arya. Rian tumbang membentur tanah dan langsung dikerubungi untuk mendapat pertolongan.

Salah satu yang tersorot kamera yakni dari tim medis Madura United dr. Marcello Araujo yang terlihat menangis saat membantu Ricki Ariansyah sadarkan diri.

"Kita datang ke tempatnya berada, kita lihat Rian sudah konfusi (gangguan kesadaran). Dan bersama Remidi langsung memberikan pertolongan pertama," ucap dr. Marcelo Araujo, Rabu (8/3/2023) sore.

"Terimakasih Tuhan dia masih ada di momen seperti itu tapi kita bisa menolong dia secepat mungkin. Jadi kita memberikan pertolongan pertama agar lidahnya tidak tergigit atau termakan," ungkap dr. Marcelo.

"Berkoordinasi dengan Remidi yang waktu itu dalam keadaan panik, untuk bisa amankan Rian bisa lebih baik dan normal lagi. Setelah itu memasukkan ke Ambulance untuk dibawa ke Rumah Sakit," jelasnya.

Sebab, terang Marcelo, kalau panik pasti ada gangguan didalam accident seperti itu. Apalagi beberapa orang yang seharusnya tidak berada disitu tapi berada disitu dan itu mengganggu untuk memberikan pertolongan pertama.

"Jadi kita sedikit susah untuk kasih oksigen untuk Rian. Karena kalau banyak orang susah untuk Rian mendapat oksigen. Apalagi stadion tertutup diatasnya," terang Marcelo.

"Jadi Rian punya dua berhenti. Berhenti nafas dan untuk ke hati dia berhenti. Namanya CPR. Jadi harus dapat pertolongan dokter. Kita dapat bantuan dari Tuhan. Dia bisa kita stabilisasi dan balik lagi untuk bisa bereaksi," syukurnya.

"Saya begitu emosinya sampai menangis. Saat Rian kolaps, saya bicara sama dia. Dia respon ke saya dan bilang "doktor". Disitu saya begitu emosional. Saya cium kepala dia karena tahu dia ada dengan saya lagi, dengan kita lagi," tambah Marcelo.

Sebab menurut dr. Marcelo Araujo, dirinya adalah bagian dari keluarga Madura United.

"Keluarga saya adalah Madura. Rian adalah komponen dari keluarga Madura. Apalagi Rian lama fisioterapi dengan saya," sebut Marcelo.

"Terima kasih pada fans-fans dari Madura dan semua suporter di Indonesia yang kirim message mensuport saya dan Rian. Saya terimakasih banyak," tukasnya.

"Dia sudah lebih sadar sedikit dan dia sudah bikin tes-tes dan sudah foto kepala. Dia sudah lebih baik," beber Marcelo.

Namun berkaca dari kejadian kemarin, lanjut dr. Marcelo, ada satu hal permintaan yang harus diperhatikan oleh federasi (PSSI).

"Waktu itu Ambulance atau mobil dari Rumah Sakit peralatannya tidak lengkap. Jadi kalau Ambulance ada disitu, bukan sebagai taksi ya. Jadi harus lebih lengkap untuk bisa terima pasien di dalamnya," tegas dr. Marcelo Araujo.

"Untuk berikutnya, saya minta tolong kepada federasi agar peralatan medisnya lebih lengkap," pungkasnya.

Penulis    : Bambang

Editor      : Udiens

Publisher : Syafika Auliya

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

Komentar