Diduga Takut Belangnya Ketahuan, Menager Discotik Club JW Trune Sutos Surabaya Hindari Pertanyaan Wartawan

Foto: suasana depan Discotik Club JW Trune Sutos lantai 2 Surabaya
1693
ad

MEMOonline.co.id. Surabaya - Erik, manager Discotik Club JW Trune Sutos Surabaya, terkesan alergi wartwan.

Pasalnya, saat akan dikonfirmasi terkait kasus penganiayaan yang menimpa pada seorang remaja bernama Noel Bryan Siswoyo (20) warga Sukomanunggal 5/54 Surabaya, dia memilih irit bicara.

Sementara, kasus penganiayan didalam Discotik Club JW Trune Sutos, yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 6 Surabaya, terjadi pada Minggu (21/08/2022) lalu.

Dan akibat peristiwa tersebut membuat korban mengalami kerugian kurang lebih 7 juta.

Sebab kalung emas yang dipakai korban saat kejadian hilang didalam Discotik.

Erik yang mengaku sebagai Manager, saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartwan terkait kejadian penganiayaan didalam Discotik Club JW Trune Sutos tersebut, terkesan irit memberikan keterangan.

Bahkan kepada wartwan Erik sempat marah dan langsung meninggalkan lokasi, naik ke lantai 2.

"Saya sudah tidak ada malasalah lagi dengan pihak kepolisian. Karna sewaktu Polrestabes Surabaya datang kesini, sudah melakukan pemeriksaan disemua ruang, Sudah kalau mau bahas itu. saya tidak mau," kata Erik sambil meninggalkan wartwan dibawah tanpa ada penjelasan apapun. Kamis (02/03/2023) dini hari.

Semnentara informasi yang dihimpun media ini dari pengakuan korban, Noel Bryan Siswoyo, mengatakan jika kejadian penganiayaan itu terjadi didalam Discotik hingga keluar ruangan.

Namun saat kejadian. korban tidak merasa jika kalung emasnya hilang dilokasi.

"Saya baru ingat dan sadar setalah saya keluar dari dalam Discotik, kalung emas saya jatuh didalam, tetapi setalah dicari kok gak ada. Ada kemungkinan kalung saya sudah ada yang mengambilnya. Karna saat kejadian itu saya dan Ricki dilerai oleh scurity," jelas Noel.

Untuk membuktikan kalung korban itu hilang didalam, Noel yang juga dibantu orang tua serta saudara yang lain, berusaha mencari didalam dengan meminta kepada Erik (Manager) Diskotik. untuk mengecek CCTV yang ada disetiap ruangan.

Namun usaha korban beserta keluarga sia-sia. Karna manager Discotik tidak mengijinkan untuk memberikan fel CCTV pada saat kejadian penganiayaan itu.

Sementara perhiasan yang korban nyatakan hilang didalam itu benar.

"Cuma Erik meminta kepada saya, bisa CCTV ia perlihatkan, tetapi harus ada dari pihak kepolisian," Kata Noel menirukan Erik.

Selang sepekan kejadian, korban beserta rombongan dari Polrestabes Surabaya, mendatangi discotik dan berusaha meminta fael CCTV yang ada di setiap ruang untuk mempercepat proses penyelidikan dari kepolisian.

"Namun Erik malah memperlambat proses penyelidikan polisi. Karna menurutnya fel CCTV yang ada didalam Discotik sudah tidak ada. Dan dinyatakan sudah hangus lantaran ada masa waktunya," ujar Noel.

Noel menambahkan, selain mempersulit proses penyelidikan petugas kepolisian, didalam Discotik Club JW Trune Sutos Surabaya, banyak minuman kelas tinggi dari luar (impor) berbagai jenis yang diduga tidak memiliki ijin edar.

"Saya yakin minuman didalam Discotik itu tidak memiliki ijin edar," Bersabung Noel, untuk sesi berikutnya.

Penulis     :    Pendik/Tim

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jakarta- M (42), seorang arsitek, melaporkan pengalaman traumatisnya akibat hujatan dan hinaan dari suami dan mertuanya kepada...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

Komentar