Perwujudan Universitas Nusantara Mulai Temukan Titik Terang

Foto: GMRI dan Posko Negarawan bersama Lembaga Nusantara Senter
1363
ad

MEMOonline.co.id, Jakarta - Program besar GMRI dan Posko Negarawan bersama Lembaga Nusantara Senter hendak membangun Universitas Nusantara yang berbasis kearifan lokal khas Nusantara semakin mengarah pada realisasi yang nyata.

Sejumlah lahan yang menjadi alternatif pilihan, mulai dari yang di Puncak Selatan Bogor, Kertajati, Cirebon dan Tanjung Lesung Banten.

Tinggal menunggu keputusan pihak investor yang bersedia menjadi rekanan mewujudkan Universitas Nusantara berkelas Internasional dan merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang mengacu pada nilai tradisi dan budaya serta kearifan lokal Nusantara.

Paparan khusus tentang Universitas Nusantara berlangsung di De Center Jl. Dharmawangsa II No. 93 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu (9/2/2023).

Dalam paparannya Prof. Yudhie Haryono menyampaikan bahwa sejatinya perguruan tinggi yang akan memperkukuh tradisi dan budaya warisan para leluhur pada masa silam (Universitas Nusantara) ini telah digagas sejak beberapa tahun lalu.

Lahan seluas 176 hektar di Kertajati Cirebon Jawa Barat menjadi pilihan unggulan sementara, meski lahan di Tanjung Lesung Banten justru memiliki nilai lebih, kecuali telah menjadi obyek wisata alam, telah dilengkapi landasan pacu pesawat terbang.

Usulan Darma lokasi Universitas Nusantara itu idealnya menyatu dengan Ibu Kota Jawa Barat yang juga pernah diwacanakan untuk pindah ke kawasan Kertajati Cirebon, sehingga sebagai Perguruan tinggi yang mengusung budaya dan wisata Nusantara dapat memiliki daya dukung yang lengkap, apalagi kelak hendak ditampilkan juga semacam komplek keraton yang pernah ada dan berjaya di Nusantara.

Universitas yang ditopang oleh smart city akan mengedepankan ilmu pengetahuan serta pemahaman yang mendalam tentang seluk beluk maritim, pertanian yang khas hingga jurusan kedokteran dan pengobatan berbasis herbal, hingga beragam kekayaan alam yang dapat dijadikan obat-obatan bisa ditanam dan diolah serta dikembangkan secara terpusat di Universitas Nusantara.

Demikian pula tentang kesenian daerah yang khas dan memiliki nilai budaya yang tinggi, akan disediakan juga semacam fakultas tersendiri yang melakukan studi serta kajian yang mendalami seluk beluk keragaman seni budaya Nusantara, hingga mampu menjadi lentera bagi budaya manusia di dunia.

"Melalui Unversitas Nusantara, Indonesia diharap akan kembali menjadi negara maritim dan agraris yang berjaya, seperti yang pernah diraih pada masa lampau, sehingga menjadi mercu suar dunia yang dapat menyemburkan pelangi indah di jagad," tutur Prof. Yudhie.

Kemudian Ir. Syamsul Hadi dari Lembaga Kajian Nawacita menyatakan persetujuannya untuk menindaklanjuti rencana pembangunan Universitas Nusantara dengan lebih serius agar dapat segera terwujud.

Sementara Prof. Nanik menilai bahwa gagasan Prof. Yudhie Haryono mewujudkan Universitas Nusantara sangat jenius dan perlu segera diwujudkan. "Agar dapat menjawab masalah bangsa yang sudah kebablasan, tidak karu-karuan ini," tukasnya.

Universitas Nusantara yang berbasis koperasi ini, lanjut Prof. Nanik, memang memberi jaminan pada kelulusannya untuk mendapat lapangan kerja.

"Fasilitas Universitas Nusantara akan dirancang lengkap dengan miniatur semua kerajaan beserta segala atribut dan keterangan maupun sejarah serta literatur tentang kerajaan yang pernah ada di Nusantara," tandasnya.

Lalu, Sri Eko Sriyanto Galgendu yang telah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak, sangat optimis Universitas Nusantara dapat segera diwujudkan.

"Meski begitu, gagasan besar GMRI bersama Posko Negarawan tetap harus mempersiapkan pertemuan spiritual persaudaraan bangsa-bangsa dunia dengan Candi Borobudur sebagai simbol dan karya anak-anak bangsa yang akan menjadi cahaya dunia dari bumi Nusantara," katanya.

"Candi Borobudur sebagai mahkota Ummat Budha akan jadi kebanggaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia," ujarnya.

"Oleh karenanya, Candi Brobudur sebagai literasi dalam bentuk batu-batuan tersusun artistik dan berkisah tentang sejarah masa silam bangsa Nusantara yang pernah berjaya pada masa itu, patut untuk lebih dikenal dan dipahami oleh bangsa-bangsa yang ada di dunia," pungkasnya.

Adapun hasil kesepakatan dalam pertemuan lintas profesi di De Center Kebayoran Baru Jakarta itu, akan dilanjutkan dengan melengkapi persyaratan pelaksanaan program pembangunan Universitas Nusantara yang kelak akan menjadi bagian dari tonggak peradaban baru manusia di muka bumi.

Penulis    : Bambang/Jacob Ereste

Editor      : Udiens

Publisher : Syafika Auliya

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar