
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Terkait pengelolaan sampah Sanitary Landfill TPA Desa Angsanah, Kecamatan Proppo, yang sempat disoal salah satu Aktivis Lingkungan, begini tanggapan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (19/04/2018).
Aktivis Lingkungan, Abd. Hamid, menilai Kepala DLH Kabupaten Pamekasan tak mampu tangani polemik yang terjadi dibawah, serta juga terkesan membiarkan begitu saja TPA Angsanah, meski menuai banyak kritikan dan kecaman dari berbagai macam pihak.
Amin Jabir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pamekasan membantah jika sistem Sanitary Landfill pada TPA Angsanah itu dikatakan tidak maksimal. Bahkan dirinya menantang siapapun yang mengkritik sistem tersebut tidak efektif.
"Saya pikir yang berbicara ini malah belum mengerti sistem Sanitary Landfill itu apa," kata Jabir saat dihubungi melalui via telepon seluler.
Lebih lanjut, Jabir menjelaskan, bahwa mengenai bau sampah yang membuat resah masyarakat itu bukanlah dari lendir atau limbah medis, melaikan akibat sampah yang sifatnya tidak permanen.
"Jadi, bau sampah itu berasal dari sampah saat dilakukan pendorongan dan pemadatan, sehabis itu bau tersebut tidak akan ada lagi," kilahnya.
Jabir pun juga mengatakan, bahwa jika aktivis yang menyoal itu jangan asal bunyi (asbun) jika tidak mengantongi data dan mengetahui bagaimana yang terjadi. (Faisol)