Dibawah Kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, 17 Desa Berstatus Mandiri

Foto : Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
1428
ad

MEMOonline.co.id. Pamekasan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam mampu mengangkat potensi desa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat.

Program wirausaha baru (WUB) dengan strategi desa tematik yang digagas Bupati Baddrut Tamam memiliki dampak luar biasa untuk kemajuan desa. Hal itu terbukti setelah beberapa desa berubah status menjadi desa mandiri, tidak ada lagi desa tertinggal di Pamekasan.

"Atas komitmen dan kerja keras Bupati Pamekasan dalam mendorong percepatan pembangunan desa, sehingga seluruh desa di Kabupaten Pamekasan mencapai status desa berkembang, maju dan mandiri," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan, Fathorrohman, Rabu (2/11/2022).

Dia memerinci, dari jumlah total desa di Kabupaten Pamekasan, terdapat 17 desa berstatus mandiri, 64 desa maju, dan 94 desa sisanya berstatus berkembang. Artinya, dalam empat tahun kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam tidak ada lagi kabupaten tertinggal, apalagi sangat tertinggal di bumi Gerbang Salam tersebut.

Tujuh belas desa yang berstatus mandiri itu meliputi Desa Panempan, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Desa Murtajih, Desa Pademawu Timur, Bunder, dan Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu. Desa Ponteh, Lembung, dan Desa Pagendingan, Kecamatan Galis. Desa Rekkerek, dan Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan.

Selain itu, desa yang berstatus mandiri adalah Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Desa Kertagenah Tengah, dan Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, dan terakhir Desa Waru Barat, Kecamatan Waru.

Dia menyampaikan, capaian 17 desa berstatus mandiri itu melebihi target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten yang hanya menargetkan 15 desa. Sehingga, upaya Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, merata, berkeadilan terwujud sesuai harapan.

Dia menjelaskan, indikator 17 desa itu masuk kategori desa mandiri adalah indeks desa membangun (IDM) yang terdiri dari 3 komponen. Yakni IKE (Indek Ketahanan Ekonomi), IKS ( Indek Ketahanan Sosial) dan IKL ( Indek Ketahanan Lingkungan).

"Kami akan terus mendorong bagaimana desa itu bisa mengembangkan potensi desanya sebagai keinginan bapak bupati melalui program desa tematik. Potensi itu dikelola dengan baik menjadi kekuatan ekonomi masyarakat," tandasnya.

Penulis      :    Wildan

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar