
MEMOonline.co.id. Jember - Wahyu Hadi Nugroho, akhirnya angkat bicara terkait dugaan air sumur warga berbau BBM, Kamis (27/10/2022).
Bantahan yang dilontarkan Hadi, pihaknya tak terima jika warga mengeluh air sumur tercemar BBM.
"Setelah di letakkan di bejana, air itu keruh dan ada endapan. Menurut kami, itu bukan tercemar BBM," terang Hadi.
Menurutnya, jika air itu tercemar, secara otomatis warna air tersebut berubah, sementara ini air ini hingga kini tidak terlihat berubah.
"Karena secara logika, berat jenis air itu lebih berat daripada BBM. Apabila tercemari oleh BBM, maka cairan BBM itu akan mengambang diatas permukaan air," ujarnya,
Faktor penyebabnya SPBU Kalisat ditutup yang pertama, menghindari hal-hal yang negatif. Kedua, menunggu hasil laboratorium dari Pertamina.
Tak hanya sampai disitu, SPBU Kalisat ditutup selama 14 hari sesuai instruksi dari pertamina.
"Dari Pertamina sendiri, hasil uji Lab akan keluar sekitar 14 hari lagi. Terhitung dari saat pengambilan sample air tersebut," imbuhnya.
Perlu diketahui, warga mengeluh bukan terkait yang diduga tercemar BBM, namun yang dikeluhkan warga, penyebabnya air sumur diduga bau bensin itu penyebabnya apa?.
Apa yang menjadi faktor utama kenapa air sumur diduga bahu bensin?.
Sebelumnya diberitakan: SPBU Kalisat Tutup, Halaman Pertamina 'Dibikin' Jual Cilok.
Jember- Pertamina SPBU 54-681-14 Kalisat, Kabupaten Jember, hingga saat ini masih tertutup. Rabu (26/20/2022).
Tutupnya SPBU tersebut ditengarai karena BBM diduga mencemari air sumur warga setempat.
Sementara kendaraan roda 2 dan 4 terpaksa Butar balik. Bahkan untuk mendapat BBM harus sabar.
Sebab, SPBU terdekat hingga kini belum dibuka.
"Sudah cukup lama jualan cilok di halaman SPBU, mas. Tapi sepi pembeli. Beda saat POM masih buka," ucap penjual cilok, Ghofur.
Penulis : Zainullah
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit