Petani Bekasi Rentan Gagal Panen Karena Saluran Irigasi Banyak Rusak Dan Tertutup Sampah

Foto: Saluran Irigasi yang tertutup sampah
1685
ad

MEMOonline.co.id. Bekasi - Banyak saluran irigasi yang rusak di beberapa kawasan membuat petani sangat rentan mengalami gagal panen. Maka perlu adanya peran nyata pembangunan infrastruktur utamanya di wilayah Tambun Utara.

Demikian anggota DPRD Kabupaten Bekasi Refsih Munggawati memberikan tanggapannya terkait banyaknya saluran irigasi yang rusak akibat tumpukan sampah saat dikonfirmasi usai mengikuti upacara bendera memperingati HUT RI ke-77, Rabu (17/8/2022).

Refsih Munggawati menuturkan bahwa di beberapa kawasan wilayah pertanian di delapan desa Kecamatan Tambun Utara, terutama Desa Satriamekar, Sriamur, Srimukti, Satriajaya dan Karangsatria warganya banyak mengeluhkan tentang banyak saluran irigasi yang sudah rusak.

“Saluran irigasi sudah banyak yang rusak dan dalam kondisi bocor serta dipenuhi sampah sehingga petani sering mengalami gagal panen karena air tidak mengalir sampai ke lahan sawah mereka," terang Refsih Munggawati.

"Maka dari itu perlu dianggarkan pembangunan infrastruktur utamanya perbaikan saluran irigasi yang rusak,” tegasnya.

Sebab sektor pertanian, jelas Refsih, adalah sektor vital penggerak ekonomi kerakyatan di Kabupaten Bekasi.

“Banyak hal utamanya sektor pertanian yang harus diperjuangkan. Dengan pertanian yang mencukupi akan terus tercapai swasembada pangan di Bekasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ombing, salah seorang warga desa Satriajaya mengungkapkan dirinya sudah merasa jenuh dan bosan menyampaikan kritik atau keluhan kepada para pihak terkait yang dinilainya tidak punya kepedulian terhadap lingkungan demi keberlangsungan hidup para warganya.

"Simple-simplenya ya perangkat desanya gak peka terutama para kepala desanya itu sendiri yang terkesan melakukan pembiaran terhadap penyumbatan saluran air akibat penumpukan sampah," ujar Ombing.

"Mata hati mereka tertutup oleh kepentingan individu yang tidak pernah memikirkan keberlangsungan hidup para warga petani sebagai pengguna air. Hampir bosen kita kritisi tentang itu sebab tidak ada kepekaan dan realisasinya," ucapnya.

Seharusnya, lanjut Ombing, Dinas LH ataupun Camat dan pihak-pihak terkait lainnya peduli dengan banyaknya saluran irigasi yang rusak akibat tumpukan sampah di wilayah utara tersebut.

"Yah minimal ambil sikap alternatif sederhana aja dulu dengan dilakukan pengangkatan melalui cara-cara yang bisa ditempuh dengan tangan biasa," tukas Ombing.

"Tapi sampai sejauh ini pihak-pihak terkait tersebut masih belum merealisasikan dan hanya dijadikan tontonan liar saja," pungkas Ombing.

Penulis      :    Bambang

Editor        :   Udiens

Publisher  :   Satrio Pininggit

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kasus dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep resmi naik ke tahap...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

Komentar