
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Melihat keadaan bayi tanpa anus, putra dari pasangan suami istri (pasutri) Abdurrahman dan Suhatiah, asal warga Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang kian hari tambah mengharukan, membuat Komunitas Pemuda Pelita Madura (KPPM) melakukan aksi galang dana di Areal Monumen Arek Lancor Pamekasan, terhitung selama tiga hari lamanya, dari tanggal 6-8 April 2018.
Dari aksi galang dana yang dilakukan KPPM, membuat hati para masyarakat yang melintas dan pengguna media sosial (medsos) yang mendengar kabar itu terketuk hatinya untuk membantu dan memberikan sedikit hartanya hanya demi menyelamatkan anak yang baru terlahir didunia ini, yang berusia 9 hari itu.
Dana yang dihasilkan selama 3 hari itu sebanyak Rp. 5.645.000, yang bersumber dari penggalangan dana di jalanan dan donatur dari via rekening.
Ali Mahbub, Ketua KPPM Desa Jarin menyampaikan, bahwa dana yang dikumpulkan selama 3 hari itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Barusan sudah saya serahkan kepada orang tua bayi malang ini," kata Ali, usai menyerahkan dana.
Ali menjelaskan, bahwa dirinya sebagai masyarakat dan sekaligus ketua KPPM di Desa Jarin berharap kepada pihak RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan segera menanganinya, lantaran sudah 9 hari lamanya berbaring lemas.
"Mengharap kepada pihak RSUD Pamekasan agar supaya segara melakukan tindakan cepat merujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, agar supaya segera dilakukan tindakan medis (operasi). Karena selama beberapa hari ini kondisi bayi masih memperihatinkan, karena informasinya di RSU Dr. Soetomo katanya alat dan kamarnya pasien masih antri," paparnya.
Perlu diketahui, dalam penyerahan bantuan penggalangan dana disaksikan kepala desa Jarin, H. Marsuki. (Faisol)