Menyingkap Aroma Busuk Permainan Pengelola APMS di Kepulauan Sapeken (I)

Foto: ilustrasi APMS di kepulauan sapeken
1203
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, ditengarai penuh masalah.

Pasalnya, dua Agen Premium Minyak dan Solar (APMS), yaitu APMS dari  CV. Duta Sapeken Energi milik Hj. Nuraini dan APMS dari CV. Sumber Alam Makmur milik H. Ardi sebagai Pimpinan sekaligus pemilik perusahaan, diduga menyalurkan BBM ke konsumen tidak sebagaimana mestinya.

Mereka, ditengarai melakukan aksi ilegal tersebut, untuk meraup keuntungan pribadi, hingga menyebabkan penyebab harga BBM melambung tinggi diatas harga eceran tertinggi (HET).

Salah satu tokoh Sapeken yang identitasnya tidak berkenan disebutkan mengatakan jika pengelola APMS di Sapeken selama ini dinilai sudah tidak mengikuti aturan yang menjadi ketetapan pertamina.

“Buktinya, harga jual solar yang seharusnya 5.150 sesuai harga nasional, namun nyatanya di jual 5.500 – 5.750/liter,” terangnya, Jumat (23/3/2018).

Menurutnya ini sudah menyalahi ketetapan harga nasional yang sudah ditetapkan pemerintah, padahal tujuan pemerintah meletakkan dan menyetujui adanya APMS dikepualuan Sapeken, agar masyarakat Pulau juga ikut merasakan BBM yang murah (Bersubsidi).

“Tapi kenyataannya harga BBM malah menjadi-jadi, harga jual jauh diatas harga nasional, padahal mereka menebusnya dengan harga 4.980, artinya sudah ada ke untungan yang jelas dari selisih harga tebus di pertamina,” tuturnya.

Selain itu kata dia, APMS juga sudah menerima margin Rp 200/liternya. Jadi sudah ada dua keuntungan yang di dapat APMS.

“Ini kan sudah tidak beres, jika kita hitung, sudah berapa keuntungan yang di dapat APMS, mulai dari selisih harga tebus saja 200, dari margin 200, tapi mengapa mereka kok masih menjual diatas harga jual nasional,” bebernya.

Tidak hanya dipersoalan harga saja, selama ini juga setiap BBM yang datang tidak pernah dimasukkan ke tangki APMS, melainkan langsung ke drom pelanggan, yang sudah dipersiapkan dan dijejer di dermaga Sapeken.

“Ini juga menjadi persoalan, karena aturan pertamina, harusnya dari Tangker langsung masuk tangki APMS dulu, dengan tujuan untuk mengantisipasi penyimpangan (Kapal Kencing dijalan), karena diduga selama ini sering terjadi jumlah yang ada kurang dari jumlah yang seharusnya sampai di Sapeken,” terangnya.

Padahal menurutnya, sebelumnya pernah langsung dimasukan ke masing-masing tangki APMS karena camat Sapeken sempat mengamuk dan menegur APMS, karena APMS langsung melayani pelanggan di dermaga.

“Tapi saat pengiriman berikutnya datang kenapa dibiarkan dan tidak dilarang lagi saat APMS langsung melayani pelanggan di dermaga, ini kan pertanyaan, yang sebelumnya pak camat mengamuk dan sekarang di biarkan begitu saja, jangan-jangan sudah menerima aliran juga dari APMS,” ujarnya.

Sementara H. Ardi sebagai Pimpinan sekaligus pemilik APMS dari CV. Sumber Alam Makmur saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa harga jual 5.750/liter itu merupakan harga jual pengecer.

“Memang betul, ada yang menjual 5.750/liter, namun itu dari pengecer ke pembeli bukan harga dari APMS,” terang Ardi.

Sementara saat disinggung terkait proses penjualan yang langsung di salin ke drom masing-masing pelanggan yang sudah dipersiapkan dengan dijejer di dermaga Sapeken, ia juga mengakui hal itu memang terjadi.

“Memang benar, kami langsung melayani pelanggan di dermaga, namun itu sudah mendapat persetujuan dari pihak kecamatan,” terang Ardi.

Apalagi kata Ardi, kapasitas tangki yang dimilikinya hanya bisa menampung 20 ton saja, jadi itu yang kita penuhi lebih dulu.

“Selebihnya langsung kami salurkan ke pelanggan tapi yang punya rekom,” pungkasnya. (zai/diens) Bersambung 

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep secara resmi menetapkan kebijakan penghapusan sanksi administratif untuk Pajak Bumi dan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

Komentar