
MEMOonline.co.id, Sumenep - Upaya meningkatkan kualitas produksi tembakau di tahun 2021 mendatang mulai menjadi atensi serius Dinas pertanian tanaman pangan hortikultura dan perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep.
Dimana, tahun depan Dispertahortbun Sumenep berencana menguatkan kelembagaan petani tembakau yang sudah ada. Seperti kelompok tani maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan) atau asosiasi petani tembakau Indonesia (APTI) Sumenep.
Sebab selama ini, keberadaannya dinilai masih belum optimal. Terlebih lagi, belum semua petani di Sumenep tercakup dalam oraganisasi maupun dalam kelompok tani.
Kepala Dispertahortbun Sumenep Arif Firmanto mengatakan, program penguatan kelembagaan petani tembakau Sumenep musim tanam 2021 mendatang selaras dengan dorongan ketua badan anggaran (Banggar) DPR RI MH Said Abdullah.
Yaitu, upaya Dispertahortbun memperkuat kelembagaan petani tembakau bak gayung bersambut dengan wacana pembentukan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) di pulau Madura.
Kata Arif, KIHT merupakan kawasan pemusatan industri hasil tembakau. Sehingga, dengan adanya KIHT serapan tembakau di Kota keris nantinya akan semakin tinggi. Dengan serapan tinggi maka harga tembakau juga akan ikut naik.
"Mudah-mudahan KHIT benar-benar terbentuk di Madura," harapnya.
Ia menambahkan, dengan terbentuknya KIHT di Madura, selain dapat menyerap hasil panen tembakau, keuntungan lainnya yaitu dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Pelaku usaha tembakau bisa lebih mudah mengembangkan produksinya secara legal," pungkasnya. (Zai/red)