BPBD Lumajang Himbau Masyarakat Tetap Tenang Terkait Lava Pijar Gunung Semeru

Foto: Wawan Hadi Siswoyo, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang
795
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Wawan Hadi Siswoyo mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan resah, atas beredarnya sejumlah pemberitaan tentang Gunung Semeru yang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan beberapa hari terakhir.

Hal itu ia utarakan, pada media ini saat dihubungi melalui saluran cellular, Senin (30/11/2020).

“Kami harapkan masyarakat Lumajang untuk tetap tenang, tidak usah panik dan resah, karena sesuai dengan laporan aktivitas gunung api dari Pos Pantau Gunung Sawur pagi ini, dinyatakan bahwa Gunung Semeru tidak meletus, karena saat ini masih dalam status Waspada Level II. Jadi masih dalam posisi aman,” kata dia.

Wawan juga mengatakan, hasil pendeteksian alat Seismograf (perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi) di Pos Pantau Gunung Sawur, dinyatakan bahwa memang terjadi gempa tremor harmonik, letusan, hingga guguran lava pijar di Puncak Gunung Semeru sejak Jumat (27/11/2020) lalu.

“Jadi Gunung Semeru tidak meletus, tetapi memang terjadi letusan mulai jumat lalu, dan memang mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke areal Curah Kobokan sebanyak 13 kali, dan jarak luncur dari lidah lava/puncak sepanjangan sekitar 500-1.000 meter, sehingga masih jauh dari pemukiman, hutan maupun area KRB (Kawasan Rawan Bencana, red) I, II dan III di Gunung Semeru,” ujar dia.

Selain itu, Wawan juga mengimbau, agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km, dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas, serta mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.

Ia menambahkan, bahwa dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak perhutani dan TNBTS, karena dikhawatirkan nanti luncuran lava pijarnya itu akan semakin panjang, sehingga dapat menyebabkan adanya kebakaran lahan dan hutan yang ada di lereng Gunung Semeru seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi, untuk mengantisipasi hal itu, kami akan terus berkoordinasi secara intens dengan pihak perhutani dan TNBTS, dengan saling memberikan informasi melalui jaring komunikasi untuk melaporkan setiap saat perkembangan hutan maupun aktivitas Gunung Semeru, dan disamping itu kami juga merujukan laporan dari pengamat gunung api yang ada di Gunung Sawur,” imbuhnya.(Hermanto/red)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sampang- M Inisial, seorang mucikari asal desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ditangkap jajaran...

Bersama ini saya ijin menyampaikan keluhan masyarakat sekitar pasar induk Cibitung Kabupaten Bekasi, bahwa sudah lebih dari 3 bulan sampah di...

MEMOonline.co.id, Kota Bekasi- Silaturahmi Pemerintah Kota Bekasi bersama para insan pers di Pendopo Walikota Bekasi diawali dengan acara buka puasa...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Potret kurang matangnya tata kelola kesenian di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur menjadi pengantar diskusi hangat...

MEMOonline.co.id, Sampang- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menggelar rapat paripurna dengan acara nota penjelasan bupati...

Komentar