
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar seminar dan Media Gathering bersama wartawan di Hotel Green Spencer di Kota Batu Malang, Jawa Timur.
Kegiatan seminar yang berlangsung selama 3 hari dimulai dari tanggal 19 hingga 21 November 2020 dengan mengusung tema “Jurnalis dan Pembangunan Ekonomi”.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan, Ir. Totok Hartono membuka langsung acara tersebut didampingi Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah Kab. Pamekasan, Sigit Priyono.
"Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan bisa melahirkan sinergitas antara Pemkab Pamekasan dengan insan pers yang merupakan salah satu pilar demokrasi", ucap totok Hartono dalam sambutannya.
Selain itu Totok menambahkan bahwa, Kebenaran informasi yang dihadirkan kepada publik tidak hanya berfungsi sebagai bidang kontrol tetapi juga mencerahkan dan mencerdaskan.
"Terima kasih kepada semua jurnalis yang ikut acara ini, semoga kedepan kita bisa bekerjasama untuk terwujudnya Pamekasan yang lebih baik", harapnya.
Perlu diketahui untuk acara Seminar "Jurnalis dan Pembangunan Ekonomi" dipandu langsung oleh Sekretaris PWI Pamekasan, Esa Arif AS dengan menghadirkan Pemateri I, Eka Kadharpa Utama Dewayani, SE.MM, dengan tema "Arah Baru Pembangunan Ekonomi di Era Millenial".
Untuk Pemateri II di isi oleh ketua PWI Pamekasan, Abd. Azis dengan tema "Peran Media Massa dan Media Sosial dalam Pembangunan Ekonomi dan Pariwisata".
Sedangkan untuk pemateri III di isi oleh Pengusaha Transportasi Madura, Mukti Ali dengan mengusung tema "Kondisi Objektif Geliat Ekonomi dan Pariwisata di Kabupaten Pamekasan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, yang hadir pada Jumat Malam (20/11) memaparkan tentang Program prioritas pembangunan Pemkab Pamekasan Periode 2018-2023.
“Bupati adalah jabatan saja yang tugasnya untuk bekerja melayani,” katanya.
Dalam masa 2 tahun 2 bulan sejak dilantik, Baddrut Tamam-Raja’e, berkomitmen untuk bisa menarik 2 gerbong ke arah pembangunan dan kemajuan. Dua gerbong yang dimaksud ialah Gerbong Aparatur Sipil Negara yang melayani serta Gerbong partisipasi masyarakat.
“Pola kepemimpinan itu tidak boleh berjarak karena yang berjarak itu susah untuk merakyat,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pola Kabupaten yang maju adalah Inovasi, Kecepatan dan Konsistensi. Inovasi dalam bekerja serta kecepatan akan mandek dan semu manakala tidak konsisten.
“Jadi, konsistensi itu penting dalam mewujudkan kabupaten maju,” tegasnya. (Adv M. Halili ).