
MEMOonline.co.id, Jember - Bangunan pendopo, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Jawa Timur, yang baru diperbaiki tiga tahun lalu tiba - tiba roboh. Bangunan pendopo ini roboh sekitar pukul 05.00 WIB pada Minggu (1/11/2020). Diduga dalam proses pengadaan perkantoran memiliki kualitas yang buruk.
Tampak pada kondisi bangunan pendopo, sangat memprihatinkan. Seluruh atap dan kerangka penyangga runtuh ke tanah. Pecahan genteng dan patahan kayu berserakan kemana mana pasca insiden tersebut.
Lurah Sumbersari Ani Mujiati mengatakan bila kantor Kelurahan Sumbersari ini baru direhab sekitar 2017 lalu, sedangkan dibangun total pada tahun 2007. Menurutnya, bangunan pendopo tersebut diduga rapuhnya akibat terjangan angin kencang pada Sabtu 31 Oktober 2020.
"Dibangun total tahun 2007, kemudian dilakukan rehab pada tahun 2017. Sebelum ambruk, hujan deras melanda disertai angin kencang mulai sore hingga malam pada Sabtu, 31 Oktober 2020. Namun, pendopo ambruk justru saat cuaca sedang biasa," ujar Ani Mujiati pada Minggu (1/11/2020).
Sejumlah warga dan Babinsa gotong royong membersihkan material. Kegiatan pembersihan dilakukan sejak pukul 06.10 WIB hingga 09.15 WIB.
Menurut Ani, tanda-tanda kerusakan sebenarnya sudah terlihat sejak hampir setahun silam. Indikasinya, salah satu balok kayu tampak retak. Selain itu, saat hujan terlihat air merembes ke kayu penyangga maupun eternit.
Dirinya sudah melaporkan kondisi tersebut ke Pemerintah Kabupaten Jember dan mengajukan anggaran perbaikan. Sembari menunggu keputusan alokasi anggaran, Ani melarang pendopo kantornya digunakan untuk kegiatan apapun.
"Biasanya kan itu dipakai warga maupun anak-anak muda untuk berbagai acara. Dipakai rapat warga, dan biasanya juga rutin latihan kesenian juga karate," tuturnya.
Ani berupaya mencegah kecelakaan terjadi jika tetap dipakai sebagai tempat kegiatan, karena kondisinya sudah menunjukkan tanda kerusakan.
Sementara itu Komandan Koramil Sumbersari, Kapten Sardi mengakui saat membantu pembersihan material harus berhati-hati memisahkan patahan kayu yang masih terkait dengan paku.
"Supaya aman material dibersihkan, sampai saat ini kegiatan bersama masyarakat terus belum selesai," pungkasnya.(Inul/red).