MEMOonline.co.id, Bangkalan - Jarak Kecamatan Blega ke Kota Bangkalan sejauh 40 kilometer. Hal tersebut membuat pelayanan kesehatan darurat belum merata, sehingga Dinas Kesehatan mengusulkan untuk dilakukan pembangunan rumah sakit tipe D di lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Bangkalan, Sudiyo. Ia mengatakan, tak sedikit pasien asal wilayah Blega dan sekitarnya yang mengalami penurunan kondisi akibat lamanya jarak tempuh untuk mendapat pelayanan kesehatan di RSUD Syamrabu.
"Untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut, kami mengusulkan agar pembangunan rumah sakit tipe D dibangun di sekitar Blega," jelasnya, Sabtu (17/10/2020).
Ia mengatakan, perlu dana Rp 30 milyar agar pembangunan rumah sakit tipe D itu bisa berdiri. Tak hanya wacana, pihaknya sudah mengajukan penganggaran pembangunan rumah sakit tersebut bahkan saat ini memasuki proses pembebasan lahan.
"Ada 4 lokasi yang masih dalam kajian, tentu lokasinya antara Blega dan Galis. Tim sedang mendalami kajian untuk menentukan lokasi sehingga tepat untuk meratakan pelayanan kesehatan hingga pelosok," imbuhnya.
Ia mengatakan, lokasi pembangunan rumah sakit tipe D inj membutuhkan lahan yang luas. sebab, harus sesuai dengan standart pendirian rumah sakit tipe D.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan mengaku sangat mendukung pemerataan penanganan kesehatan tersebut. Menurutnya, pelayanan dan penanganan kesehatan sangat penting terutama untuk daerah pelosok yang sulit dijangkau.
"Tentu kami mendukung, memang secara geografis letak Kecamatan Blega dan desa pelosoknya sulit dijangkau, sehingga pendirian rumah sakit tipe D ini sangat perlu," singkatnya. (Yis/red)